TING! Satu pesan masuk ke ponsel Yura. Yura baru saja merebahkan tubuhnya dikasur setelah mematikan lampu kamar tidur agar bisa tidur lebih nyenyak. Yura membaca pesan yang dikirim oleh Tangguh. Mereka berdua seperti anak remaja yang sedang kasmaran memuja kata rindu. Yura sebenarnya juga sangat senang dengan perhatian sederhana dan apapun yang dilakukan Tangguh padanya. Ini semua bentuk ketulusan dan penghargaan yang tidak semua orang bisa lakukan terhadap seseorang yang mereka anggap penting dalam hidupnya. "Syukurlah kalau sudah sampai rumah." Yura menjawab pesan itu dengan bahasa yang umum. Yura tidak mau hatinya kembali terjebak pada perasaan nyaman yang sama sekali tidak bisa ia dapatkan seutuhnya dari Tangguh. "Kamu tidak rindu?" Tangguh to the point mengirim pesan itu. "Kita b