Jenie terdiam setelah mendengar penuturan Rama mengenai yang dilakukannya pada Deri dan ibunya tadi malam. Ia tak mengira Rama sudah menyiapkan semuanya, mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan. “Jadi, kau sudah tahu kalau Deri akan melakukan itu?” tanya Jenie. “Hanya antisipasi. Aku tidak ingin seekor lalat mengganggu semua yang sudah kususun matang dan rapi,” jawab Rama. Wajah Jenie menjadi masam. Lagi-lagi kata-kata yang keluar dari mulut Rama sangat kasar, menyamakan Deri dengan seekor lalat. Tak lama kemudian, pesanan Rama datang. Ia dan Jenie pun mulai menikmati makan malam mereka tanpa lagi membuka pembicaraan.. Tak lama kemudian, piring Jenie telah bersih. Steak yang disantapnya sangat lezat. Setelah mengaliri tenggorokannya dengan lelehan mocktail, ia melanjutkan maka