Case Development XIII: Are We Playing an Action Movie?

1916 Words
Saat para penjahat yang memaksa untuk masuk ke dalam ruangan masih terkendala karena letnan Chen telah menumpuk sejumlah barang dan mengunci pintu dari dalam ruangan, Jing Yi sudah berpikir bahwa nyawanya akan berakhir hari ini karena mereka berdua sepertinya benar-benar tidak memiliki tempat untuk kabur. Letnan Chen secara tiba-tiba mengeluarkan pistol entah dari mana. Apakah dia memiliki kantong Doraemon? Jing Yi sebelumnya telah melihat hal ini, tetapi tidak di kehidupan nyata, melainkan di film-film action. Selama dia hidup hampir kurang lebih 23 tahun, melihat kakak sepupunya mengangkat senjata api, Jing Yi tidak bisa tidak bertanya. Ya, walaupun adalah hal yang wajar bagi seorang polisi untuk memiliki pistol, tapi dalam penggunaannya mereka harus berhati-hati dan selektif. Senjata api itu tidak bisa sembarang dikeluarkan. Tetapi sebelum pertanyaan Jing Yi itu dijawab oleh letnan Chen, bunyi tembakan yang keluar dari pistol letnan Chen sudah memecah ruangan. Ventilasi udara yang ada di plafon dan terkena peluru panas langsung runtuh. Tidak runtuh sepenuhnya, namun cukup untuk membuat ventilasi udara yang terkunci itu menjadi terbuka. Tembakan letnan Chen tepat sasaran! Keduanya akhirnya menemukan jalan agar mereka bisa melarikan diri, mereka akan keluar melalui lubang ventilasi udara! Letnan Chen masih mempertahankan ekspresinya yang tenang ketika dia berkata, "Gunakan sesuatu untuk naik, cepatlah aku akan mencoba menahan mereka. Kau naik terlebih dulu." Sembari melakukan perintah dari atasannya itu, Jing Yi juga tidak berhenti mengomel. Dia bahkan telah melupakan status hirarki mereka, Jing Yi dengan sumbrono memanggil letnan Chen dengan sebutan 'gege' ketika dia berkata, "Ge, bibi akan membunuhku kalau dia tahu aku meninggalkanmu dan sesuatu yang buruk terjadi padamu!! Cepatlah naik!" Letnan Chen mengambil uluran tangan Jing Yi dan segera naik ke plafon. Keduanya berhasil kabur dari dalam ruangan hingga setelah beberapa saat kemudian, para penjahat itu berhasil masuk. Melihat dua orang yang mereka ingin tangkap telah kabur, tentu saja gerombolan para penjahat pengedar narkoba itu tidak bisa tinggal diam. Jika dua orang yang baru saja duduk santai di ruangan itu berhasil melarikan diri dan membeberkan masalah ini, maka sindikat pengedaran narkoba yang telah mereka dirikan dan telah mereka sembunyikan dengan rapat ini akan hancur dalam waktu semalam. Tidak ada pilihan lain terkecuali menangkap dua orang yang baru saja melarikan diri itu atau membunuhnya di tempat! "Mereka akan keluar melalui area parkir yang ada di bawah tanah, cepat tanggap mereka, jangan biarkan mereka kabur!!" Bos mafia narkoba memerintahkan dengan ekspresi garang. Kabur melalui ventilasi udara bukanlah ide yang baik, tetapi itu juga bisa dikatakan sebagai ide yang buruk. Selain harus merangkak karena tidak cukupnya ruang untuk berdiri, keduanya juga tidak bisa bergerak secara cepat. Setelah merangkak beberapa lama, letnan Chen dan Jing Yi akhirnya menemukan jalan keluar. Namun sayang, terowongan yang yang bisa membawa mereka keluar dari dalam saluran ventilasi itu terkunci. "Cara lain untuk bisa membukanya..., kita harus menggunakan pistolmu Ge." Kata Jing Yi. Suara tembakan kembali terdengar ketika letnan Chen menarik pelatuk pistolnya hingga kemudian penutup ventilasi udara itu akhirnya terbuka. Keduanya akhirnya keluar dari lorong sempit berbentuk persegi yang mereka gunakan untuk kabur itu. Tetapi waktu mereka benar-benar singkat, mereka harus segera melarikan diri keluar dari tempat parkir menuju ke mobil Si Zhui yang terparkir di luar gedung, karena para penjahat yang mendengar suara tembakan di tempat parkir bawah tanah langsung menuju ke tempat mereka. Begitu keduanya telah keluar dari tempat parkir, bukan area depan gedung yang mereka jajaki, tetapi itu adalah lorong yang menghubungkan dua gedung yang saling membelakangi. Jing Yi tidak bisa tidak mengutuk, dia berkata dengan ekspresi jengkel di wajahnya, "Jadi mereka membagi tempat parkirnya untuk 2 gedung dan kita keluar melalui sisi lain? Lalu dimana Si Zhui parkir?" "Gedung ini berada di jalan yang memutar, aku yakin dia ada di jalan yang ada di belakang gedung ini." Kata letnan Chen. Jadi jika mereka berdua ingin menemukan tempat parkir di mana Si Zhui memarkirkan mobilnya dan sedang menunggu keduanya datang, letnan Chen dan Jing Yi harus mengitari gedung. Dan ini tentu saja akan sangat berbahaya, jadi mereka lebih memilih untuk melarikan diri ke depan dan mencari mobil untuk bisa di tumpangi. Nasib baik sepertinya tengah menaungi letnan Chen dan juga Jing Yi. Mobil yang mereka cari tiba-tiba muncul dan berhenti di depan mereka. Kaca mobil terbuka dan dengan suara sangat santai dan khasnya yang merdu, dokter Gu yang entah muncul dari mana dengan senyuman ceria melambaikan tangan di depan mereka. Jing Yi, "…" Giginya yang putih terlihat, namun matanya yang bulat tertutupi kacamata hitam. Dokter Gu berkata, "Apa yang kalian lakukan disini? Dan juga.." Tatapan dokter Gu memindai kedua polisi itu, "Pakaian kalian tampak sangat menarik." Letnan Chen tidak bisa menjelaskan kronologi kejadian yang telah dia dan adik sepupunya alami, jadi dengan tergesa-gesa dia berkata, "Izinkan kami menumpang di mobilmu." Dokter Gu akhirnya menyadari situasi yang tengah dialami oleh housematenya dan juga sepupunya housemate nya itu setelah gerombolan para penjahat akhirnya menemukan mereka dan berteriak, "Berhenti disitu!" Dokter Gu tampak sangat panik ketika dia berkata, "Apa yang kalian tunggu! Cepatlah naik!" Di situasi yang cukup genting di mana tiga orang terjebak dalam aksi kejar-kejaran dengan penjahat seperti yang terlihat dalam film-film action, Jing Yi sebagai salah satu anggota dari ketiga orang itu tidak bisa tidak bertanya ketika dia bertemu dengan dokter Gu yang saat ini mobil dokter itu menjadi kereta penyelamat baginya dan juga letnan Chen. "Apa yang sebenarnya kau lakukan disini? Kenapa dokter bisa sampai kemari?" Dengan mata yang masih melihat ke arah belakang untuk memastikan para penjahat itu berada di jarak yang cukup jauh dari mereka, Jing Yi bertanya pada dokter Gu. Dokter Gu kini sangat serius, tangannya memegang kamudi mobil, tetapi mulutnya tentu saja tidak bisa mengabaikan pertanyaan dari Jing Yi. Dokter Gu berkata, "Aku memiliki pertemuan alumni yang diadakan di sekitar sini. Aku memilih jalan pintas, dan dari kejauhan aku melihat kalian berdua. Aku kira kalian berdua sedang bersenang-senang, dan aku sebagai teman yang baik berniat untuk menyapa. Tetapi siapa yang menyangka bahwa niatku akan berakhir seperti ini? Aku baru saja menonton film action beberapa hari yang lalu dan berpikir bahwa adegan kejar-kejaran antara penjahat dan juga protagonis dalam film adalah adegan yang benar-benar mendebarkan sekaligus adegan yang keren. Tetapi kali ini aku tidak berfikir demikian." Mendapatkan jawaban yang panjang kali lebar melebihi dari ekspektasi nya, Jing Yi tentu saja tidak bisa untuk tidak tertarik untuk masuk ke dalam pokok pembicaraan. Dia berkata, "Tentu saja ini adalah adegan yang keren, hanya saja ini melibatkan nyawa kita bertiga. Dan juga.." Jing Yi mencibir, "Siapa yang akan memakai kacamata hitam di malam hari seperti ini? Apakah dokter sehat?" Letnan Chen masih diam ketika dua orang itu berbicara mengenai film, tetapi ketika Jing Yi hendak melanjutkan ucapannya, letnan Chen segera menyelanya dengan berkata, "Percepat! Mereka mengejar kita di belakang. Carilah lorong kecil yang sepi untuk membuat mereka kesulitan mengejar kita." Alasan mengapa letnan Chen menyuruh dokter Gu mengemudikan mobilnya ke area sepi, itu karena dia tidak ingin warga sipil yang berada di keramaian akan menjadi korban. Meminimalisir korban atau bahkan tidak memakan korban sama sekali adalah prioritas utama! "Aku tidak tahu area di daerah sini. Lorong kecil apa maksudmu? Mereka adalah penguasa daerah sini, mereka akan menemukan kita cepat atau lambat." Kata dokter Gu dengan terburu-buru. "Aku mengetahuinya, aku telah mempelajari rute. Dari sini kau bisa belok kanan." Letnan Chen memperhatikan dari kaca spion mobil dokter Gu. Mobil yang mengejar mereka semakin mendekat! Aksi kejar-kejaran menjadi semakin intens ketika dokter Gu membelokan mobilnya ke arah yang diperintahkan oleh letnan Chen. Dokter Gu bukanlah orang asli Shanghai, dia juga tidak mengetahui jalan-jalan kecil yang tengah dia telusuri menggunakan mobil barunya, dia hanya menggunakan intuisi dan juga arahan dari letnan Chen dan terus memacu kendaraannya untuk menghindari kejaran para penjahat. Dokter Gu berpikir bahwa kemampuannya dalam berkendara seperti pembalap profesional bisa berguna juga! Dia harus membuat perhitungan pada letnan Chen tentang hal ini di masa depan. Situasi menjadi tak terkendali dan menjadi semakin tegang ketika para penjahat menembakkan senjata api mereka ke arah mobil dokter Gu. Dokter Gu hampir menangis ketika dia mendengar suara tembakan mengenai kaca mobilnya, "Mobil ini baru saja aku beli beberapa hari yang lalu dan sekarang dia sudah cacat karena peluru!" Jing Yi yang duduk di kursi penumpang bagian belakang harus menunduk untuk menghindari peluru yang bisa saja masuk ke dalam mobil. Dia berkata, "Apakah mobil dokter bukan mobil anti peluru? Ini bener-bener menakutkan!" Dokter Gu mendengus, "Nak, kau kira aku adalah presiden ataupun orang-orang penting yang harus dilindungi menggunakan mobil baja? Dan juga, mobil ini bahkan belum aku lunasi dan aku masih harus menyelesaikan pajaknya. Apa yang harus aku lakukan sekarang saat mobil ini telah menjadi cacat!" Pembicaraan dua orang aneh tentang mobil akhirnya berhenti setelah mereka dihadang dari depan. Pembicaraan berhenti bersamaan dengan dokter Gu yang menginjak rem mobilnya. Di depan mereka telah berjejer para penjahat yang menggunakan sepeda motor untuk menghadang mobil dokter Gu. Letnan Chen masih tidak mengatakan apa-apa, membuat dokter Gu yang duduk di sampingnya ingin memukul kepala letnan tampan itu. "Aku baru saja berpisah dari ibuku beberapa hari yang lalu dan hari ini mungkin adalah hari terakhir ku hidup di dunia ini tanpa bisa mengucapkan selamat tinggal pada ibuku ataupun ayah baptis ku. Apakah kalian tidak ingin mengatakan sesuatu?" Kata dokter Gu. Para penjahat berjalan mendekat dan letnan Chen masih tidak mengatakan apa-apa. Para penjahat itu memaksa untuk ketiganya keluar dari mobil. Jadi mau tidak mau mereka bertiga turun dari mobil. "Apakah kalian tidak takut melakukan kejahatan di daerah yang ramai seperti ini?! Kalian benar-benar menganggap hukum di negeri kita ini sebagai sesuatu yang tidak berharga!" Kata dokter Gu. Merasa diceramahi oleh orang asing, bos mafia itu merasa tidak senang. Dia segera mengangkat tangannya untuk menampar dokter Gu, tetapi letnan Chen yang kakinya tidak diikat ataupun dipegang oleh para penjahat secara refleks mengangkat kaki itu dan menendang perut penjahat yang akan menampar dokter Gu. Penjahat itu tentu saja menjadi semakin marah. Dia melihat pistol yang ada di saku letnan Chen lalu mengambilnya secara sembrono. Penjahat itu menarik pelatuk sebelum akhirnya berkata, "Kakimu ini sepertinya sudah tidak berharga lagi. Kau memiliki wajah yang tampan letnan. tetapi sepertinya kau harus merelakan kakimu agar wajah tampanmu itu tidak berarti apa-apa." Letnan Chen mendengus, "Bedebahh sepertimu. Aku akan membuatmu menyesal di penjara!" Dokter Gu dan Jing Yi saling memandang, "Dia barusan mengumpat kan?" Penjahat itu,"Kau masih sangat angkuh rupanya. Tetapi keangkuhanmu itu akan segera berakhir. Tetapi sebelum hal itu terjadi, aku akan membiarkanmu untuk merasakan peluru panas yang biasanya kau keluarkan untuk menangkap para penjahat seperti kami." Jing Yi meraung, "Apa yang akan kau lakukan?! Tidak sepantasnya tangan kotormu menyentuh benda Letnan kami. Jangan berani melakukan apa-apa adanya!" Salah satu penjahat berkata, "Bocah, kau akan segera mendapatkan giliranmu. Jadi diam dan lihat saja apa yang akan dilakukan bos kami pada bosmu." Dokter Gu sangat panik ketika dia berkata, "Kau tidak boleh nembaknya. Kau boleh memukul kakinya, tapi kau tidak boleh menembak, pembalasanmu benar-benar tidak masuk akal kawan." Bos penjahat yang memegang pistol letnan Chen itu menoleh pada dokter Gu, tetapi tangannya yang memegang pistol mengarah ke kaki letnan Chen. Dan secara sumbrono dia menembakkan peluru ke segala arah. Satu tembakan meleset, dua tembakan meleset, tetapi di tembakan ke tiga, peluru benar-benar bersarang di betis letnan Chen. Kaki letnan Chen akhirnya terluka dan dia ambruk ke tanah, tetapi kesadarannya sama sekali tidak berkurang. Peluru panas telah menembus dagingnya, tetapi letnan Chen tetap tidak memasang ekspresi yang menunjukkan kelemahannya. Dia tetap teguh dan tidak berkata, "Aku tidak apa-apa." Para penjahat baru saja akan membawa ketiga orang itu pergi, tetapi sebelum hal itu terjadi, bala bantuan akhirnya tiba. Iring-iringan mobil polisi mengepung lorong itu!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD