Mike tertawa di ruangannya yang beratmosfer panas. Kedatangan Sinta yang tiba-tiba dengan membawa cerita panjang yang keluar dari mulut wanita itu, serta sebuah permintaan, mampu membuat tawa Mike lepas begitu saja.
“Kenapa kamu tertawa?!” sentak Sinta yang tak menyukai respons Mike.
“Kamu pikir aku akan menangis mendengar ceritamu? C’mon, Sinta, aku tahu kamu tidak sebodoh itu. Sejak pertemuan kalian, yang menunjukkan ketertarikan lebih itu Alex, bukan Mia. Alex yang menginginkan Mia, bukan sebaliknya. Dia tidak menuruni sifat jala.ngmu secara utuh, dan Mia bukan wanita penggo.da yang menginginkan belaian para pria karena dia memilikiku untuk memberikan kepuasan itu.”
Mike mengetuk jarinya ke atas meja, lalu menatap Sinta dengan serius. “Perlu aku jelaskan jika aku mencintai Mia, aku
