Genta tertawa senang. Melalui kedua butik itu, ia akhirnya bisa masuk ke dalam The Erwe tanpa menimbulkan kecurigaan. Koneksi yang dimilikinya dulu dengan beberapa orang di bidang fashion berhasil membuatnya merealisasikan tujuannya dengan lebih cepat. Terlebih dengan perempuan cantik di sisinya yang dulu pernah terkenal. Tak sulit menyuap orang untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Genta mengibaskan tangannya meminta anak buahnya keluar. “Gue mau lo kerja yang bener,” Genta meneguk minumannya. “Lo bahkan gak pernah cerita kenapa menginginkan kehancuran Ranuwijaya,” Freya menatapnya penuh selidik. “Lo gak perlu tahu, Freya Sayang,” Genta membelai pipi Freya dengan s*****l. Perempuan ini begitu sexy. Dan lebih dari itu, dia selalu bisa memuaskan Genta. Genta meraup bibir merah mer