Tiara menelan ludah dengan wajah berkaca-kaca. “Suami iblis, selalu ingin menguasai segalanya. Sialan, pakaian dalamku mana, astaga!”
Dengan frustrasi ia membuka lemari Abimana, mencari-cari dengan gelisah. Di antara deretan jas rapi, akhirnya ia menemukan satu kemeja putih. Tiara menariknya dengan kasar, lalu mengenakan tanpa pakaian dalam. Kemeja itu kebesaran, bahunya jatuh, lengan panjang menutupi pergelangan, tetapi hanya sedikit menutupi bagian sensitifnya. Ia meremas ujung kemeja sambil mendesis, muak dengan dirinya sendiri karena tidak punya pilihan lain.
Tiara menjatuhkan tubuhnya di ranjang dengan kesal lalu meraih ponsel. Jemarinya gemetar saat membuka aplikasi online shop. Ia menggulir layar dengan terburu, memilih beberapa pakaian dasar yang seharusnya tidak pernah hilang da
