Bab 11

1233 Words
Pernikahan Luna dan Andrew berjalan dengan lancar. Dan sekarang Luna sudah sah menjadi isteri Andrew Martin. Laki-laki bule yang dulu selalu Luna impikan untuk jadi suami. Karena Luna pernah mengatakan kepada para sahabatnya jika di masa depan ia ingin menikah dengan laki-laki dari negara asing. Dan akhirnya setelah sering beberapa kali ia berpacaran dengan laki-laki lokal tapi akhirnya hatinya di rebut oleh Andrew yang memiliki kewarganegaraan asing walaupun sang ibu adalah orang Indonesia. Dan bisa dilihat saat ini mereka berdua terlihat bagaikan putri dan pangeran seperti di negeri dongwn. Dan yang paling penting semua impian Luna sejak masa remaja bisa kesampaian juga. Karra bisa melihat raut wajah Luna yang begitu bahagia. Dan sebagai sahabat Karra juga ikut bahagia melihat sahabatnya bisa menemukan cintanya. Dan sekarang bisa hidup bahagia bersama laki-laki pilihannya. Karena ia kenal siapa Andrew. Walaupun Andrew adalah seorang laki-laki asing tapi ia bisa melihat bagaimana perlakuan Andrew kepada Luna. Andrew begitu mencintai Luna dan Karra bisa melihat itu ketika pertama kali Luna memperkenalkan Andrew kepadanya. "Ra suami loe emang seksi banget. Loe lihat aja sendiri dari tadi banyak cewek yang coba godain tapi laki loe gak bergeming sama sekali. Bahkan ia malah asyik ngobrol dengan Alan sama Mario. Emang loe kasih apa bisa buat laki loe nurut banget gitu sih?" tanya Febby sambil melirik ke arah Farrell suami Karra. Alan itu adalah pacar Febby yang merupakan seorang dokter jantung yang pendiam tapi ketika bersama Febby ia berubah menjadi cowok yang sangat manja dan memandang Febby penuh cinta. Sedangkan Mario adalah pacar Wanda yang 3 tahun lebih muda dari Wanda. Mereka bertemu saat Wanda akan membuat seri terbaru untuk majalah dimana Wanda bekerja. Wanda merupakan seorang fashion designer. Dan Mario adalah fotografer yang di tunjuk kantor tempat Wanda untuk membuat seri terbaru majalah. Dan selama proses itu mereka jadi dekat dan akhirnya mereka memutuskan untuk berpacaran hingga saat ini. Walaupun mereka sering sekali bertengkar dan beradu mulut tapi toh sampai saat ini mereka masih tetap bersama. "Loe beruntung banget bisa dapatin dia. Gue yakin di kehidupan sebelumnya loe pasti ngelakuin sesuatu yang penting jadi sekarang Tuhan ngasih loe hadiah dengan membiarkan Farrell jadi suami loe. Bahkan laki-laki seperti Farrell tergila-gila sama loe. Gue jadi ingat bagaimana dulu Farrell mati-matian mengejar-ngejar loe. Bahkan ia rela melakukan apapun untuk bisa menarik perhatian loe. Di tambah lagi saat itu Vino juga masih berusaha mencoba kembali sama loe. Sampai akhirnya loe luluh juga dengan perjuangan yang Darrell tunjukkan buat loe," kata Febby sambil mengingat masa lalu. Saat ini Karra , Febby, dan Wanda sedang makan siomay setelah lelah menyalami beberapa tamu undangan. Terutama Karra yang sudah mengeluh capek karena terlalu lama berdiri. Maklum saja ia sekarang sedang hamil dan kehamilannya cukup membuatnya cepat lelah. "Enak aja loe bilang gitu. Harusnya Farrell yang beruntung dapatin gue. Kalian lihat sendiri kan gimana dulu Farrell ngejar-ngejar gue. Bahkan waktu itu gue sempat nolak dia berkali-kali sampai akhirnya gue nerima lamarannya. Jadi bisa di bilang Farrell yang udah gak bisa pindah ke lain hati sehingga berjuang keras aku gue bisa jadi miliknya," kata Karra menyombongkan diri. "Iya deh terserah bumil aja. Kita sih nurut terus," kata Febby mengalah. Febby lebih baik mengalah daripada membuat sahabatnya yang sedang hamil ini jadi cemberut atau malah ngambek. Bisa-bisa dia yang kena imbasnya gara-gara mood ibu hamil ini berubah menjadi buruk. Karena Febby baru pernah merasakan dulu ketika tiba-tiba mood Karra berubah drastis ketika masa-masa hamil ini. Karra baru saja mendudukkan pantatnya dan melepas high hills yang dipakainya. Ia merasakan pinggang dan kakinya pegal semua. Mungkin karena kehamilannya ini jadi gampang lelah. Kehamilannya memang baru menginjak usia 3 bulan tapi ia jadi sedikit mudah lelah. Karra mencoba memijat kakinya pelan tapi karena ia sedang mengenakan kain jadi pergerakannya sedikit terhambat untuk menyentuh kakinya yang membesar. Ketika sedang menyandarkan punggungnya tiba-tiba ada tangan yang memijat kakinya. Karra pun kaget dan langsung menegakkan badannya. Betapa terkejutnya Karra ketika tahu siapa orang yang memijat kakinya. "Arell," panggil Karra kaget. Ya Farrell lah yang sedang berjongkok dan memijat kakinya. Ini juga sudah menjadi kebiasaan Farrell beberapa waktu terakhir ketika ia tahu jika Karra hamil. Farrell bahkan melakukan apapun yang Karra minta. Terkadang ketika kaki atau pinggang Karra terasa pegal Farrell turun tangan untuk memijat atau mengoleskan minyak telon di tubuh istrinya dan itu sangat membantu Karra menghilangkan rasa pegal ditubuhnya. "Rell udah gak usah dipijat aku udah gak papa kok," kata Karra sambil menarik tangan Farrell untuk duduk disampingnya. Karra harus segera menghentikan Farrell karena beberapa pasang mata melihat ke arah mereka. Dan itu membuat Karra tak nyaman karena perlakuan yang di tunjukkan oleh suaminya itu. Walaupun dalam hati ia senang mendapatkan perlakuan seperti ini tapi ia tak ingin orang-orang menatap dirinya aneh. "Arell aku gak papa," pinta Karra mencoba menghentikan Farrell memijat kakinya. "Tadi aku bilang jangan pakai high Hells dulu kan. Kamu sekarang lagi hamil sayang. Kamu harus menjaga kehamilan kamu dan jangan suka susah kalau dibilangin. Aku bilang kayak gitu kan demi kebaikan kamu juga," kata Farrell dengan nada yang marah. Karra tahu kalau Farrell marah tapi ini memang salahnya ya karena tadi Farrell sudah memintanya untuk tidak memakai high hells tapi Karra tetap saja memakainya. Karena kalau tidak pakai heels tingginya akan beda jauh dengan suaminya. Karena tinggi tubuh suaminya yang berbeda jauh dengan dirinya. Bahkan setelah pakai high hells saja ia masih terlihat sangat pendek. "Iya aku minta maaf. Aku kan pengin kelihatan tinggi di samping kamu. Kamu lihat aja aku pakai high hells aja masih kelihatan pendek di samping kamu," kata Karra sambil menyandarkan kepalanya di bahu Farrell. "Hahhh..." Farrell hanya menghela nafas mendengar kata-kata dari istrinya yang semakin manja padanya. Tapi sangat keras kepala bila Farrell mengingatkan sesuatu. Farrell pun mencium pucuk kepala Karra dan melupakan hal tadi. Tiba-tiba Karra merasa haus dan ia pun mencoba untuk bangkit tapi lagi-lagi tangannya di cekal Farrell. "Mau kemana?" Tanya Farrell " Aku cuma mau ambil minum haus," kata Karra yang hendak berdiri. " Kamu tunggu disini aja biar aku ambilkan," perintah Farrell yang sudah berdiri mengambilkan minum untuk istrinya. Farrell pun segera mengambilkan minum untuk Karra. Ia tidak ingin Karra terlalu banyak berjalan mengingat kehamilannya yang karena alami saat ini benar-benar sering mengalami kelelahan. Karra pun tak membantah kata-kata sang suami lagi. "Sayang ini minumnya," panggil Farrell sambil menyerahkan minuman untuk Karra. Karra yang masih mengobrol dengan salah satu temannya menengok dan mendapati Farrel ada disana. Tapi tiba-tiba ada perempuan yang tidak ingin ia temuin. "Hai Karra," panggil seorang perempuan. Suara yang sama sekali tidak ingin Karra dengar lagu dalam hidupnya. Di depannya ada perempuan yang penampilannya bak model sedang bergelayut mesra dengan Farrell suaminya. Dia adalah Vanesha Wilbert teman kecil Farrell yang sudah menaruh hati kepada suaminya sejak dulu. Ia juga cewek yang sudah mencintai Farrell sejak dulu. Tapi ketika tahu Farrell lebih memilih dirinya daripada Vanesha, membuat ia begitu membenci Karra. Dan Karra sempat beberapa kali mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari Vanesha tapi Vanesha salah orang jika ia ingin memperlakukan hal buruk padanya karena Karra bukan tipe orang yang takut jika ia tak berbuat salah. Tapi satu yang pasti Farrell lebih memilih dirinya menjadi istrinya daripada di nenek sihir Vanesha itu. Yapps Karra selalu menganggap Vanesha nenek sihir karena kelakuannya yang seperti nenek sihir. Kira-kira apa yang akan dilakukan Vanesha? See you next chapter Happy reading
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD