Suara alarm HP berbunyi dan tampak sang lelaki yang sedang memeluk sang wanita dengan erat terganggu dengan bunyi alarm yang berbunyi itu.
"Sayang matiin suara alarmnya. Aku masih ngantuk," pinta laki-laki yang tak lain adalah Farrell Ferdinant.
Dengan mata yang masih setengah terpejam, Karra meraih hpnya dan mematikan suara alarm hpnya. Ia pun kembali tidur dengan merapatkan tubuh telanjangnya ke pelukan Farrell suaminya. Bayangkan saja semalam Farrell benar-benar memonopoli Karra sampai hari menjelang subuh. Karra juga heran darimana Farrell memiliki kekuatan yang luar biasa besar sehingga ia tak pernah ada lelahnya. Dan Karra lah yang menjadi tumbalnya karena harus melayani nafsu sang suami. Tapi bodohnya tubuh Karra selalu saja beraksi dengan setiap sentuhan yang Farrell berikan. Dan ia pun berakhir dengan menerima apapun yang suaminya lakukan padanya. Setelah usaha yang cukup keras untuk bisa melepas pelukan erat Farrell Karra akhirnya bisa terbebas dari pelukan erat suaminya itu.
Karra berdiri dari ranjang dan mengambil kaos milik Farrell yang berserakan di lantai. Kaos Farrell yang berukuran besar ketika ia memakainya di tubuhnya yang kecil maka Karra terlihat seperti memakai dress saja. Karra pun berjalan menuju kamar mandi sebelumnya ia mengambil test pack yang ia beli kemarin bersama Luna. Sebenarnya ia sedikit takut untuk mencobanya. Takut jika hasilnya mengecewakan dan Karra tidak suka itu. Walaupun ia dan Farrell memang tidak menunda ataupun buru-buru untuk memiliki anak tapi tetap saja ini adalah pengalaman baru untuk Karra tentang penggunaan testpack. Karra pun membaca petunjuk yang tertera di kardus testpack itu sebelum akhirnya ia benar-benar mencobanya.
20 menit berlalu dan Karra masih belum melihat hasilnya. Ia benar-benar sangat nervous sekarang. Tapi jika ia tak melihat hasilnya sekarang maka ia tak tahu apakah ia hamil ataupun tidak. Dengan mengumpulkan semua keberaniannya, Karra pun mencoba melihat hasilnya.
"Karra apapun hasilnya ini adalah hasil yang Tuhan berikan sama kamu. Kalau memang kamu belum hamil anggap aja kamu diminta untuk lebih fokus dengan Farrell. Atau mungkin meminta kamu untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama Farrell. Jadi apapun hasilnya kamu tidak boleh kecewa," kata Karra menyemangati dirinya sendiri.
Karra pun mendekat ke arah wastafel dimana Karra meletakkan test packnya. Ketika ia melihat alat test packnya itu dan hasilnya 2 garis.
"Karra kamu hamil," kata Karra melihat hasil test packnya sendiri dengan tangan yang bergetar.
Tak terasa air mata mengalir dari mata indahnya. Ia baru beberapa bulan menikah dengan Farrell dan Tuhan sudah memberikan anugerah yang begitu indah. Diluar sana banyak pasangan yang sangat menginginkan anak dan belum juga diberikan oleh Tuhan. Sedangkan Karena merasa sangat beruntung karena ia bisa merasakan perannya sebagai seorang ibu. Dan yang pasti akan selalu saja akan ada tantangan yang akan menghadang dirinya. Tapi Karra percaya jika ia dan Farrell bisa melewatinya.
"Selamat datang sayang. Kita kasih tahu Daddy yuk," kata Karra mengelus perutnya yang masih rata.
Setelah membasuh muka dan menggosok gigi, Karra pun keluar kamar mandi dengan membawa hasil test packnya
"Rell bangun," Karra mencoba membangunkan suaminya itu.
"Apaan sih aku masih ngantuk sayang." Tolak Farrell untuk bangun.
"Aku punya hadiah buat kamu. Please bangun bentar aja," pinta Karra dengan suara yang memelas.
Dengan sedikit terpaksa Farrell bangun dari tidurnya padahal ia masih merasa ngantuk sekarang. Tapi mau gimana lagi istrinya memintanya untuk bangun.
"Apaan sih kamu minta aku bangun. Ini hari Sabtu kan. Jadi aku gak ke kantor kok," kata Farrell masih setengah tidur.
"Coba kamu lihat ini," kata Karra sambil menunjukkan hasil testpacknya kepada Farrell.
Farrell pun melihat test pack yang Karra berikan padanya. Tiba-tiba semua rasa kantuk yang Farrell rasakan hilang begitu saja ketika melihat hasil test pack yang diberikan Karra.
"Sayang kamu hamil?" tanya Farrell tak percaya.
"Iya sayang aku hamil. Sebentar lagi kamu akan menjadi seorang Daddy sayang," kata Karra mengelus perut ratanya.
"Ya ampun sebentar lagi aku akan menjadi seorang daddy. Ini gak mimpi kan sayang?" tanya Farrell masih tak percaya dengan apa yang terjadi.
"Ya sayang ini bukan mimpi. Aku juga baru ngecek tadi pagi. Aku sendiri aja masih belum percaya kalau aku hamil," kata Karra menggenggam tangan suaminya.
"Sekarang kita harus ke rumah sakit sayang. Kita cek semuanya. Aku mau memastikan keadaan kamu dan anak kita," perintah Farrell.
"Ok kita ke rumah sakit buat memastikan tentang kehamilan aku ini. Karena aku juga belum yakin seratus persen apakah aku hamil apa enggak," jawab Karra ragu.
Mereka pun segera bersiap menuju rumah sakit untuk mengetahui apakah Karra benar-benar hamil atau tidak.
"Rell aku kok grogi gini ya? Aku takut kalau hasilnya gak sesuai yang kita harapkan gimana? Aku takut membuat kamu kecewa nanti," kata Karra khawatir.
" Ya tinggal kita buat lagi sampai aku buat kamu hamil. Simple kan sayang," jawab Farrell santai sambil menggoda sang istri.
"Itu mah maunya kamu aja. Tapi benar deh Rel aku grogi banget, " kata Karra menggenggam tangan Farrell.
"Sayang dengerin aku apapun hasilnya nanti kita hadapin bareng-bareng. Ok?" kata Farrell menenangkan istrinya.
"Ibu Karra Amelia," panggil suster.
"Iya sus saya Karra Amelia," Jawab Karra kepada suster itu.
"Mari Bu masuk dokter sudah menunggu di dalam," kata sang suster mempersilahkan Karra masuk.
Karra dan Farrell pun segera masuk ke dalam ruang dokter. Dan disana dokter Sisilia sudah menunggu kedatangan mereka.
"Selamat siang ibu Karra," sapa dokter Sisilia.
"Siang dok," jawab Karra yang sudah duduk.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya dokter Sisilia.
"Tadi pagi saya mencoba test pack dok karena saya 2 bulan ini gak datang bulan jadi saya coba iseng-iseng testpack. Dan ketika saya coba untuk testpack ternyata hasilnya positif. Jadi saya kesini mau memastikan apakah saya benar-benar hamil ataupun tidak?" tanya Karra langsung.
"Coba ibu Karra berbaring di sana biar saya cek," pinta dokter Sisilia agar Karra berbaring di ranjang pasien.
"Baik dok," jawab Karra patuh.
Karra pun berbaring di ranjang dan dokter Sisilia mengecek apakah Karra hamil atau tidak.
"Wah selamat bapak ibu sebentar lagi bakal jadi orang tua. Dan usia kandungannya sudah 6 Minggu," ata dokter Sisilia menjelaskank.
"Rell aku hamil," kata Karra dengan mata yang berkaca-kaca.
"Sebentar lagi aku akan jadi seorang Daddy sayang," kata Farrell yang mencium kening istrinya.
Ini adalah kado terbaik sepanjang hidup Karra dan Farrell. Mereka baru menikah beberapa bulan dan Tuhan sudah begitu baik memberikan anugerah yang besar dengan dititipkan seorang anak di dalam rahim Karra. Dan itu membuat keduanya tak bisa berkata apa-apa.
"Ibu Karra saya minta ibu menjaga kehamilan ini karena usianya yang masih sangat muda jadi masih sedikit rawan. Untuk sementara ibu tidak boleh capek-capek dan makan makanan yang bergizi. Saya akan meresepkan vitamin untuk kandungan ibu. Dan 3 Minggu lagi datang kesini untuk kontrol," pesan dokter Sisilia.
"Baik dok saya akan mengikuti semua saran dokter,"jawab Karra patuh.
"Rell aku masih gak percaya kalau disini ada calon anak kita," kata Karra menyentuh perutnya yang masih datar.
"I know sayang. Aku juga masih gak percaya juga kalau sebentar lagi aku jadi daddy kamu jadi mommy sayang," kata Farrell mencium tangan Karra.
"Semoga kita bisa jadi orang tua yang baik buat dia ya sayang," kata Karra mencium tangan Farrell balik.
"Kita sama-sama belajar sayang. Tapi aku yakin kamu akan jadi mommy terbaik di dunia. Jadi mulai sekarang kamu gak boleh capek-capek dulu. Kamu fokus sama kehamilan kamu dulu. Ok?" pinta Farrell pada Karra sekaligus mengingatkan
"Iya aku tahu Rell. Aku juga gak akan berbuat bodoh kok," jawab Karra yang sebal dengan sikap posesif suamianya ini.
Karra lagi-lagi mengelus perutnya yang masih rata.
"Welcome to out life baby," kata Karra mengajak bicara anaknya.
Dan Farrell hanya tersenyum mendengar Karra berkata seperti itu. Ia pun begitu bahagia karena berita kehamilan Karra ini. Ia benar-benar menjadi laki-laki paling bahagia di dunia saat ini.
"Sayang I love you," kata Karra penuh cinta.
"I love you too sayang," jawab Farrell balik.
Wah Karena sudah hamil... Kira-kira bagaimana perjalanan kehamilan Karra?
See you next chapter
Happy reading