Ekstra Part 26

932 Words

Gressa duduk di kursi goyangnya, menatap keluar jendela. Daun-daun di pohon bergetar ditiup angin, seolah-olah mereka juga merindukan sesuatu. "Ah, Steven," desahnya pelan, suara nyaringnya hampir tak terdengar. "Kapan aku bisa menyusulmu?" "Bu, sudah saatnya minum obat," suara lembut Grace, putrinya, datang dari dapur. Ia muncul dengan segelas air dan tablet berwarna putih di tangan. "Kamu nggak boleh lupa." Gressa mengalihkan pandangannya, menatap Grace dengan mata yang sayu. "Aku tidak perlu obat. Aku hanya ingin bertemu Steven." Grace mendekat, meletakkan gelas di meja. "Tapi bu, kamu harus kuat. Hana butuh neneknya. Aku butuh ibu." Gressa menggeleng pelan. "Hana masih kecil. Dia tidak mengerti. Dan kamu pun tidak mengerti. Hidup ini... terasa kosong." Grace menarik napas dalam-da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD