Ivy dan Bella membulatkan mata saat mendengar perkataan Eve, di depan mereka saat ini adalah Eve yang berbeda dari apa yang selama ini dipikirkan Bella. Dan bagi Ivy yang di hadapannya bukanlah Eve yang dulu ia kenal.
"Mengapa kau mengatakan itu?" tanya Rosaline yang tiba-tiba sudah berada di belakang Ivy.
"Ahh, kau pasti ibu dari Eve," ujar Xavier yang datang entah dari mana.
Ivy, Bella dan Rosaline terkejut dengan kedatangan pria yang terkenal dengan kegilaannya itu. Eve menyembunyikan diri di balik punggung Xavier, ia tidak ingin terlibat masalah kali ini.
"Maafkan aku, Nyonya. Putri keduamu kini telah menjadi budakku." Perkataan Xavier membuat Ivy mengepalkan kedua tangannya.
"Jangan mencari keributan di sini, Nyonya Randolf. Aku yakin kepala cantikmu akan terpisah dari tempatnya jika kau berbuat onar," timpal Nero yang datang bersama Vicente dan juga Ryu.
"Eve," panggil Ryu sambil mengulurkan tangannya.
Eve menyambutnya dengan senyuman, ia tidak terlalu betah bersama dengan keluarga lamanya. Ryu memberi salam pada Rosaline dan Ivy dengan membungkuk dalam.
"Maafkan saya yang telah mengambil putri Anda dan masuk dalam kehidupan saya, terima kasih Anda telah datang dalam pernikahan kami," ujar Ryu.
Eve membulatkan kedua matanya lebar, pria datar di sampingnya itu kini berbicara panjang lebar. Bagaimana bisa Ryu berbicara banyak seperti itu di saat dirinya adalah orang yang irit berbicara? Eve kembali menyembunyikan keterkejutannya, itu bisa ia tanyakan nanti. Saat ini adalah bagaimana mengusir ketiga orang yang tidak ia ingat itu dari hadapannya.
"Jika kalian ingin mengetahui apa yang terjadi, kita akan membicarakannya nanti. Saat ini hari bahagia kami, kami tidak ingin ada yang membuat masalah di hari penyatuan kami," lanjut Ryu, Eve mengerjapkan kedua matanya.
Ada yang ganjil dengan kalimat terakhir yang diucapkan Ryu, apa ia salah dengar atau salah mengartikannya. Saat itu juga wajah Eve memerah padam, Eve menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya. Tidak ada sepatah dua kata pun keluar dari bibir Ivy dan Rosaline, mereka berdua terlalu terkejut dengan apa yang sedang terjadi.
Ryu menoleh ke arah Eve dan melihat istrinya itu terlihat gelisah, entah apa yang dipikirkan Eve saat ini, wanita cantik itu terlihat tidak nyaman.
"Kalian harus menyapa para media, biar kami yang urus mereka. Setelah itu, kalian beristirahatlah, aku sudah memperkuat kaki ranjang milikmu untuk malam ini," ujar Xavier dengan gerakan tangan mengusir.
"Ahh, Ryu. Kalau bisa kau videokan malam pertamamu, kuingin melihatnya," kata Vicente dengan wajah tanpa bersalahnya.
"Mati saja kau," jawab Ryu datar lalu mengamit tangan Eve lembut dan membawanya ke depan para awak media.
"Sial, sial, sial," umpat Ivy seketika.
Bella, Rosaline dan ketiga para petinggi eksekutif Mafia itu menoleh ke arah Ivy. Ivy terlihat semakin mengepalkan kedua tangannya, ia menahan emosi yang sebentar lagi akan meledak. Ia senang, sedih, khawatir, marah dan semua perasaan bercampur manjadi satu.
"Kalian menyembunyikannya selama lima tahun?" tanya Ivy menatap tidak percaya pada Nero.
"Kalian tahu apa yang dilewati Zerfist setelah kepergian Eve?!" Xavier tertawa kecil, akan sangat menyenangkan membuat mesin pembunuh di depannya itu terlihat murka.
"Aku tidak peduli, Eve sudah menjadi budakku. Ia akan menjadi boneka terindah untuk keluarga Roulette," jawab Xavier dengan seringaian di wajahnya.
Dan benar saja, Ivy terlihat sudah ingin mematahkan leher Xavier sebelum sebuah pisau berhenti tepat di depan wajahnya. Sebuah peringatan untuk Ivy dari Nero, ketiga pria itu hanya menyeringai kala Bella dan Rosaline menarik lengan Ivy untuk menjauh.
"Kukatakan sekali lagi untuk tidak membuat masalah." Nero kembali memperingati.
Ivy hanya bisa mengembuskan napasnya kasar, apa yang dikatakan mereka bertiga adalah benar. Ini adalah hari bahagia Eve dan Ryu, Ryu merupakan bagian dari keluarga mafia Roulette saja sudah membuat Ivy sakit kepala. Nero, Xavier, dan Vicente memilih pergi saat melihat keempat orang pria tamunya menghamipiri mereka.
"Ivy," panggil seseorang dan Ivy menoleh mendapatkan empat pria yang kenal menghampirinya.
"Trace," jawab Ivy sambil berlari kecil lalu menarik tangan pria yang telah menjadi suaminya itu.
"Ada apa? Mengapa wajahmu seperti ingin menguliti orang?" tanya Trace menatap heran pada istrinya.
"Bukankah wajahnya memang selalu seperti itu?" celetuk Zerfist dan mendapat pukulan telak di perutnya oleh Ivy.
"Ugh ...."
"Persetan denganmu, Zerfist," desis Ivy kesal.
"Ada apa denganmu dan Mommy yang terlihat menangis seperti ini, apa ada yang membuat masalah dengan kalian?" tanya Grim yang langsung saja menghampiri Rosaline.
"Masalah besar," jawab Ivy dengan suara bergetar.
"Katakan apa yang terjadi, Ivy?" tanya Trace sambil mengusap punggung tangan Ivy.
"Zerfist, lakukan penggalian makam Eve!" ujar Bella tanpa ingin bertele-tele, Zerfist menatap Bella sinis.
"Apa yang baru saja kaukatakan, Bella?" desis Zerfist.
"Eve hidup kembali." Perkataan Rosaline membuat para anaknya kini menatap dirinya.
"Apa?" Zerfist mencoba kembali mencerna perkataan ibu tirinya itu.
"Kau tidak akan suka jika melihat seseorang yang saat ini menjadi bintang dalam pesta kali ini," jawab Bella sambil sedikit menunduk takut dengan aura yang dikeluarkan Zerfist.
Zerfist menoleh saat MC acara pernikahan tersebut mulai membuka suara dan mengumpulkan para tamu undangan di tengah aula. Zerfist mengernyit saat semua orang mulai berbisik-bisik membicarakan tentang keluarga Valkyrie.
"Selamat malam untuk semua para tamu undangan, acara puncak sudah semakin dekat dan tentu malam ini kita akan menghadirkan kedua bintang di acara pernikahan kali ini. Pertemuan Tuan Muda Ryu D'Acretia Roulette dengan Heavenia Valkyrie pertama kalinya, membuat mereka kini bisa bersatu untuk selamanya." Sang MC membuka kata sambutan yang benar-benar membuka luka Zerfist dalam hatinya.
"A-apa?" Trace membulatkan matanya saat mendengar siapa yang disebutkan MC tersebut.
"Marilah kita sambut bintang kita di pesta kali ini, Tuan Muda Ryu dan Nyonya Muda Eve!"
Zerfist dapat melihatnya dengan jelas, wanita yang kini tengah menaiki panggung bersama seorang pria berwajah Asia yang terlihat dingin. Sang MC kembali bercakap-cakap dengan Eve yang terlihat malu-malu dengan wajah yang begitu manis. Zerfist mengambil ponsel miliknya lalu menelepon seseorang.
"Lakukan penggalian makam Eve!”
***