"Kenapa kau belum tidur?" Cinde terkejut, dia mendongak menatap Dilip yang berdiri di hadapannya. "B-bagaimana bisa kau masuk?" Dilip melangkah lalu menarik kursi meja rias, dia duduk di hadapan Cinde. "Kau belum menjawab pertanyaan ku, kenapa kau belum tidur?" "Maaf." "Ada apa? Apa ada yang menganggu pikiranmu?" Cinde menghela nafas. "Maafkan aku, aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian." Cinde menundukkan kepalanya. Dilip menatap Cinde yang menunduk, dia mengangkat tangannya lalu mengusap kepala Cinde. "Kenapa kau bisa mendengar pembicaraan kami?" "S-suara kalian begitu ribut, aku pikir ada keributan seperti waktu itu." Jawab Cinde tanpa menatap Dilip. Dilip menghela nafas, "Maaf atas ketidak nyaman mu." Kepala Cinde menggeleng, dia ikut memikirkan permasalahan y