Biancca langsung menormalkan keterkejutannya. "Siapa?" tanya biancca. "Wanita itu..." ~~~ Bulan telah berganti matahari, pagi ini biancca sedang merenung di dalam kamar rawatnya. Kondisinya masih sama! Wajah yang pucat pasi, rambut yang sudah tidak ada sisa dikepalanya. Biancca memakai kupluk untuk melindungi kepalanya. "Maafin aku vin" ucap biancca lirih. Jujur! Ia tak sanggup mendengar ucapan gerry semalam. Kenyataan yang begitu pahit yang harus ia terima. "Aku bahagia kalau kamu bahagia vin" ucap biancca, kali ini airmatanya kembali lolos, untung saja ia sedang sendirian di kamar rawatnya. Sedangkan barrack sudah pulang sejak semalam, gerry berhasil membujuk barrack, biancca pun tak mempersalahkan itu. Karna, biancca sendiri tak ingin barrack tidur di rumah sakit. Biancca men