Axelino melirik jam di tangannya, sudah hampir pukul lima sore. Pesawatnya sudah mendarat sejak dua puluh menit yang lalu, kini ia sedang menunggu kopernya di suatu ruangan yang biasanya tempat mengambil koper penumpang. Axelino bergerak cepat saat melihat kopernya yang keluar, ia menurunkan kopernya lalu berjalan keluar dari ruangan itu. Di pintu di mana tempat keluar, bisa Axelino lihat Adam sedang memainkan ponsel. Dengan langkah cepat lelaki itu mendekati Adam. "Bawa koperku, antar aku ke tempat Claretta," ujar Axelino. Adam terperanjat kaget, matanya melotot melihat sang Tuan berdiri tepat di depannya dengan jarak yang hanya tiga sentimeter. Buru-buru Adam menjauhkan wajahnya. "Jangan melamun. Ayo!" Adam mengangguk, ia menyeret koper Tuannya dan menggiring Axelino menuju mobil.

