Laki-laki separuh baya itu memandang Rhea dan tersenyum dengan hangat, mengangguk sambil mengulurkan tangannya. “Aku mengenal Dira, ibumu itu. Kami cukup akrab, namaku Robert David Chaniago. Kamu bisa memanggilku Uncle David.” ucapnya. “RDC, jangan-jangan Anda adalah seorang pelukis?” Rhea jadi teringat dengan lukisan yang pernah dipajang oleh Mamanya di ruang tamu mereka. Sebuah lukisan yang menggambarkan pemandangan kebun teh, ada inisial tanda tangan pelukisnya di ujung kanan kanvasnya ‘RDC’. David mengangguk, “Itu benar, aku memang seorang pelukis. Aku membutuhkan ketenangan untuk membuat karya seniku, karena itu aku memilih tinggal di villa ini. Kalau boleh aku tahu, siapa namamu?” “Rhea. Namaku Rhea, Uncle David.” sahut Rhea. “Rhea, nama yang indah. Apa kamu sedang ada masalah d