Penyesalan yang terlambat.

1093 Words

Pukulan itu terus terjadi, membuat Edgar sungguh terlihat tidak berdaya. Darah mulai ke luar dari hidung dan mulutnya. Kala pintu terbuka, menghadirkan Rubby dengan tatapan kosongnya. Membuat Reynan sungguh kaget. "Sayang!" Menghampiri, meraih kedua bahunya, "Kamu sedang apa di sini hem?" Rubby masih saja terdiam, namun kedua matanya terlihat memerah, berair, dan akhirnya tumpah. "Hentikan!" Reynan menatap tidak percaya pada gadis itu, "Kenapa?" Rubby menghela napas, untuk sekadar membiarkan airmatanya luruh, "Aku gak suka kamu kaya gitu. AKU GAK SUKA KAMU JAHAT KAYA GITU!" Reynan mematung, perlahan tangannya memberi isyarat pada kedua laki - laki gempal itu untuk menghentikan aktivitasnya. "Aku minta maaf," Reynan meraih kedua tangannya. "Aku hanya marah, karena dia udah buat kam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD