Rubby pov Rasanya capek sekali, aku heran pada laki-laki, yang sepertinya tidak puas dengan hanya sekali. Reynan membopong aku dari toilet, setelah tubuhku dibungkus dengan handuk, layaknya seorang bayi. Didudukan di atas tepi ranjang, dia mengambil hair dryer lalu mengeringkan rambutku. "Aku sejujurnya mau lagi, tapi kasihan. Istriku sepertinya kelelahan." Aku mengalihkan tatapanku ke arah lain, demi Tuhan rasanya malu sekali. Dia itu prontal sekali. Merasa aku hanya diam saja, Reynan membingkai wajahku. Dia mendekatkan wajahnya seolah akan menciumku. Membuatku mengerjap karena bingung apa yang harus aku lakukan. "Aku membayangkan seorang putri yang sangat cantik seperti kamu!" dia mengecup keningku, "Kamu mau kan mengandung anaku?" Aku masih terdiam menatap kedua matanya, aku masih

