"Kalau niatnya baik, hasilnya pasti baik juga." Kalimat yang selalu terngiang selama perjalan pulang menuju Jakarta. Kalimat yang pernah Ibu ucapkan dulu, tapi Lana bisa merasakannya saat ini. Apakah karena awal menikah mereka sudah merencanakan hal yang tidak baik? Pernikahan sementara? Lantas mengapa hati Lana terasa begitu sakit, saat tau bahwa tidak hanya Dika yang menipunya, tapi juga keluarganya. Saat Mamah Sarah pertama kali mengenalnya, tidak ada tanda-tanda perjodohan itu akan terjadi. Sudah sewajarnya kalangan orang kaya mencari menantu dari kalangan yang sama juga. Tapi secara perlahan dan terkesan tiba-tiba, Mamah Sarah mengusulkan perjodohan hingga terkesan memaksa. Harusnya sejak awal Lana curiga, tapi kecurigaannya tidak berlangsung lama karena kebutuhan pengobatan Ib