bab 64

1041 Words

"Aku nggak bisa antar, maaf." Lirih Lana, saat Adam menghubunginya. Pagi hari sekitar pukul enam pagi, Adam menghubunginya. Lelaki itu hendak pergi ke Swiss, seperti yang sudah diceritakannya kemarin. Semenjak insiden lamaran dadakan kemarin, Lana merasa kepalanya pikirannya makin kacau saja. "Nggak apa-apa. Jadwal penerbangannya pagi, kamu pasti masih tidur." Balas Adam dari seberang sana. Padahal Lana tidak bisa memejamkan matanya lagi, semenjak pukul tiga pagi. "Aku pergi dulu ya, nanti aku kabari kalau sudah sampai." "Iya. Hati-hati." Panggilan terputus. Lana menghela lemah. Ia tidak pernah menyangka bahwa Adam akan melamarnya tepat di hadapan Dika. Mereka tidak pernah membahas apapun sebelumnya. Tunangan adalah satu proses dimana sebuah hubungan baik level semakin se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD