Suasana rumah Sinta cukup tegang, Hanum sedikit pun tak mengeluarkan suara. Wajahnya masih dingin pada Ahsan. Dia lebih banyak membuang muka saat duduk bersama sejak beberapa menit yang lalu. Dia merasa begitu malu dengan semua ini, seakan dia adalah wanita yang tak punya harga diri dan kehormatan. Sang Ayah selalu mengambil sikap sebelah pihak tanpa meminta persetujuannya. Sekarang ini, mereka pun diajak bertemu di rumah Sinta, untuk membahas masalah penting. Ustadz Muraq sampai di Jakarta kemaren sore, ada urusan penting sekaligus mampir menjumpai Hanum. Dia sengaja menelepon Ahsan, hingga pria itu pun datang ke sana. "Bagaimana kuliahmu?" tanya Ustadz Muraq, dia melihat interaksi tak wajar itu, namun pura-pura tidak tau. Dia tak ingin meneliti lebih banyak, aroma pertikaian itu te