133~DS

1739 Words

“Maaf aku telat,” ujar Bintang duduk di hadapan Elo sambil mengatur napas. “Aku mampir ke makam Mas Jagad sebentar.” Satu alis Elo terangkat, karena tidak biasanya Bintang berkunjung ke makam Jagad di hari biasa seperti ini. Karena itulah, ada firasat aneh yang langsung muncul di kepala. “Jangan bikin aku mikir macam-macam, Mas. Kita langsung aja,” pinta Elo. Bintang menatap Elo dan terdiam untuk beberapa saat, sebelum helaan panjang keluar dari mulutnya. “Aku tahu kamu masih sangat mencintai Sinar.” Elo berdecak pelan. Pikiran buruk sontak memenuhi kepalanya. “Maksudnya?” “Aku minta tolong, jaga Sinar dan juga anakku saat aku nggak bisa ada di sisinya.” Elo mendengus keras, disusul dengan tawa hambar. Harusnya ia senang mendengar hal tersebut, tetapi, entah mengapa hatinya justru te

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD