134~DS

1286 Words

Senyum yang tersemat di wajah Elo tidak pernah luntur, sejak menjemput Sinar di kediaman Praba. Mereka berencana makan siang bersama, lalu belanja keperluan Asa. Akhirnya, keinginan Elo yang selama ini hanya bisa ia bayangkan, terkabul juga. Yakni berjalan bersama Sinar dan Asa, seperti keluarga kecil yang utuh dan bahagia. Meski Elo tahu, di balik senyum yang ditampilkan Sinar, ada kesedihan yang tidak pernah benar-benar hilang. Namun, setidaknya, Elo akan berusaha selalu ada untuk Sinar dan anaknya. Seperti kata Bintang. “Aku sebenarnya masih ngerasa gimanaaa gitu, kalau jalan selain sama Bima,” celetuk Sinar sambil mendorong troli belanjaan. Sementara Asa, kini tengah duduk dengan ceria di pundak Elo. “Nggak usah mikirin Pras?” ujar Elo sambil tetap memegang tangan Asa agar tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD