Bertemu keluarga Chris

1427 Words
Kami berdua sudah sama – sama dalam keadaan manis. Sekarang Chris berada diatasku. Wajahnya tepat berada didepanku sekarang. Aku membelai wajah tampannya. Ia memandangiku sejenak dan mencium pipiku dengan mesra. Kemudian dia mencium bibirku. “Chris, kamu indah banget.” Pujiku kepadanya. Matanya sangat indah dan aku sangat senang bisa melihatnya dari dekat. Chris mulai memelukku seraya menjilati leherku dengan penuh gairah. Ia menatap mataku seperti drakula yang kehausan akan darah. Chris meninggalkan banyak tanda cinta dileherku. Tampaknya ia menganggap tanda merah ini sebagai tanda kepemilikkan. “Aku suka suara kamu.” Bisik Chris. “My body is yours tonight.” Aku memegang bibirnya. “Itu pasti.” Chris mempererat pelukannya sehingga membuat tempat tidur yang terlihat luas menjadi terasa sesak dan sempit. Aku mendorongnya agar ia menjauh dariku, lalu aku tertawa dengan wajahnya yang terlihat kesal. “Kamu senengnya bikin aku kesal ?" Tanya Chris seraya mendekatkan dirinya denganku sambil tersenyum nakal. “Seneng banget. Hahaha.” Jawabku. Chris mencium keningku mesra lalu ia menggendongku dan menyandarkan aku kedinding dengan posisi kakiku yang melingkar dipinggangnya. Chris kembali mencium bibirku. Suasana yang tadinya lucu berubah menjadi seperti komedi. “Chris, kamu manis banget sih. Aku jadi salting.” Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku. “Sstt. Diem.” Perintah Chris lalu ia mencium bibirku. Chris mendudukkanku di tempat tidur, lalu ia duduk di sampingku. Chris menyentuh tanganku dan ia menggenggamnya dengan erat. Aku menyandarkan kepalaku di bahunya. Paginya Matahari telah terbit. Waktu sudah menunjukkan pukul 7.00. Chris masih terlelap dalam tidurnya. Aku sangat senang melihat wajahnya yang sedang tertidur pulas. Aku mencium keningnya lalu aku menyiapkan sarapan untuk kami berdua. Aku membuat omlet dan bacon serta Ice tea buat sarapan kami berdua. Sehabis selesai memasak aku membangunkan Chris dengan cara menghujaninya dengan ciuman. “Chris bangun.” “Pagi.” Kata Chris seraya mengusap kedua matanya. Kemudian Chris menarik tanganku agar aku terbaring diatasnya. “Ii kamu iseng.” Chris memandangi sejenak wajahku dan mencium bibirku. “Coba aja aku bisa ngeliat wajah kamu setiap pagi, pasti aku bahagia banget.” “Aku juga pasti bahagia banget kalau bisa tiap hari sama kamu.” “Yaudah ayo kita sarapan dulu.” Tambahku. “Oke.” Aku dan Chris duduk dimeja makannya. Kami berdua sarapan bersama dan berbincang – bincang tentang rencana yang akan dilakukan hari ini. Chris mengajakku untuk pergi berbelanja bersamanya. Hp Chris tiba – tiba berdering mengganggu kami yang sedang berbicara. Chris pergi menjauh untuk mengangkat telfon tersebut. Aku berharap itu bukan soal kerjaannya karena aku sangat ingin menghabiskan hari ini berdua bersamanya tanpa gangguan dari manapun. “Itu tadi telfon dari papaku. Jam 11 pagi ini ia akan sampai.” Kata Chris seraya duduk dengan wajah kebingungan. “Ohh, gitu. Baguslah kamu kan udah lama gak ketemu mereka.” “Iya aku tau. Tapi papaku pernah bilang kalau dia ke Amerika lagi aku harus jemput mereka dengan seorang wanita. “Hmm.” Aku bingung mau menanggapi perkataan chris bagaimana aku memutuskan untuk diam. “Gimana kalau kamu ikut sama aku ya nanti jemput orang tua sama adikku. Mau kan?” Ajak Chris. “Ha? Serius? Tapi apa mereka gak tau soal foto aku yang viral sama Michael kemarin?” Tanyaku. “Oiya juga. Eh tapi mereka tu gak pernah ngeliat media sosial. Lagian kan itu udah kemarin, mereka juga ngertilah.” Chris pindah duduk disampingku dan merangkulku. “Ayolah ya.” Chris menyenderkan kepalanya dibahuku. “Oke kalau gitu.” Aku menyetujui rencana Chris. Aku dan Chris kini pergi menuju rumahku agar aku bisa bersiap – siap. Setibanya kami dirumahku, ibuku sudah tidak ada dirumah. Chris ikut masuk kekamarku, Ia memilih – milih pakaian yang cocok untuk aku pakai dan agar disukai oleh keluarganya. “Yang ini bagus.” Chris memilih turtle neck hitam dan celana cokelat. “Kalau pakai ikat pinggang itam pasti bagus kan?” Tanyaku. “Iya cocok banget.” Aku mengganti pakaianku dan aku sangat cantik memakai outfit ini. “Gila. Aku suka banget.” Chris mencium bibirku dan ia membantuku untuk merapikan rambutku. “Makasih.” Aku memeluk Chris. Kami langsung menuju bandara menggunakan mobil Chris. Aku sangat cemas akan reaksi orang tua Chris. aku takut jika mereka tidak menyukai aku. Tapi aku berusaha berpikir positif dan tidak membayangkan hal yang tidak – tidak. Sesampainya aku dibandara, Aku dan Chris menunggu beberapa menit hingga akhirnya aku melihat Chris melambaikan tangannya kepada seorang pria dan wanita yang kuperkirakan berumur 55 tahunan. Orang tua Chris tampak sangat Kharismatik. Aku juga bisa melihat adik perempuannnya dari kejauhan, Sepertinya adik Chris berusia seumuranku.Adiknya memiliki rambut seleher dan mengenakan pakaian jaket jeans dan celana jeans. “Hai mama papa.” Chris memeluk mereka satu persatu. “Flora. Adikku yang tomboy. Sini peluk dulu.” Chris memeluk adiknya yang bernama Flora. “Kenalin ini Michelle, Michelle ini papa, mama dan adikku yang namanya Flora.” “Salam kenal om, tante.” Aku menyalami mereka dan mereka tampak sangat ramah. “Salam kenal juga Michelle.” “Akhirnya Chris bawa wanita juga.” Tambah papa Chris. Aku hanya tersenyum mendengarnya. “Hai Flora.” Sapaku. “Hai.” Flora tampak cuek. Ia sibuk memainkan hpnya sedari tadi. Aku tidak terlalu memikirkan Flora. Aku lebih mementingkan orang tua Chris. “Gimana kalau kita makan – makan ?” Ajak papa Chris. “Iya setuju.” Kami ber-lima pergi kesuatu restoran bernuansa italia. Selama di restoran kami berbincang – bincang tentang jurusan kuliahku dan perkembangan perusahaan mereka. Aku beruntung karena kuliahku dan perusahaan mereka masih dibidang yang sama. Menurutku itu salah satu nilai plus buatku. “Michelle, saya tau kok kamu sempat dekat dengan Michael.” Kata papa Chris. Aku yang sedang minum seketika langsung tersedak mendengar omongan papanya Chris. Ini membuat aku yakin bahwa foto yang viral kemarin memang hampir semua orang yang melihatnya. “Iya begitulah om.” Jawabku singkat “Baguslah kamu udah enggak sama Michael lagi. Kamu sama Chris aja.” Ucap mama Chris. Aku mengangguk sambil tersenyum mendengar ucapan mamanya Chris yang kelihatannya sudah menyukai aku. Kedua orang tua Chris juga ikut tersenyum. Aku melihat Chris yang ternyata memandangi aku sedari tadi. Kaki Chris menyentuh kakiku. Lalu tangan nakalnya memegang pahaku dari bawah meja. Ia mengelus pelan pahaku. Walaupun aku memakai celana panjang tetapi belaiannya bisa aku rasakan dengan sangat nyata. Sentuhan dari tangannya membuat aku b*******h. Seusai kami makan siang. Aku dan Chris mengantar keluarganya kerumah mereka yang berada cukup jauh sekitar 1 setengah jam perjalanan dari kota. Aku makin tertarik dengan Chris, karena ia bisa saja menyewa supir tetapi ia rela menyetir mobil. Aku rasa itu hal yang cukup istimewa. Hari ini aku sangat bahagia karena bisa mengenal keluarga Chris dan jalan – jalan bersama mereka. Diperjalanan kami mengisi waktu dengan bernyanyi bersama. Aku tidak menyangka bahwa Chris bisa bernyanyi dan suaranya juga enak didengar. Orang tua Chris juga sangat gaul dan tidak kaku. Apalagi untuk seorang pemilik perusahaan terkenal dan kaya raya, mereka sangat Down to Earth. Flora yang semula diam berubah menjadi asik ketika aku memancing pembicaraan tentang idol korea BTS. Aku melihat wallpaper hpnya yang merupakan salah satu member dari boyband terkenal itu. “Kamu army kan?” Tanyaku. “Iya kak, kok tau sih?” Jawabnya dengan semangat. “Itu wallpaper hpnya.” “Hehe. Iya temen sekamarku juga army.” Kata Flora. “Kamu umur berapa? Kalau aku boleh nanya.” “Aku 19 tahun nih baru masuk kuliah.” Jawabnya. “Ohh gitu. Semangat deh kuliahnya.” “Siap.” Kemudian Flora lanjut dengan aktifitasnya yaitu mendengarkan musik BTS. Sesampainya kami dirumah orang tua Chris. Kami langsung bersantai diruang keluarga. Aku dibuat terkesan dengan rumah ini. Rumah ini sangat besar dan dikelilingi oleh pohon – pohon yang membuat suasana rumah ini menjadi asri dan sejuk. Dengan dinding yang terbuat dari kayu Oak membuat rumah ini menjadi rumah terbaik yang pernah aku kunjungi. Kolam renang juga ada di halaman belakang serta Jacuzzi tepat disampingnya. Terdapat juga bar di halaman belakang dan kursi santai dipinggir kolam. Rumah ini ada 3 lantai. Dilantai satu ada dapur, ruang keluarga, ruang tv, ruang makan dan kamar mandi. Di lantai 2 ada tempat bekerja, ruang billiard, dan tempat sauna. Dan yang terakhir lantai 3 ada 4 kamar dengan kamar mandi didalamnya. Sejam setelah bersantai, orang tua Chris memutuskan untuk beristirahat dikamar mereka. Aku dan Chris memutuskan untuk menginap disini beberapa hari atas permintaan papa dan mama Chris. Aku dan Chris memutuskan untuk bersantai dihalaman belakang sambil berendam air hangat di Jacuzzi. Chris mencium bibirku dan memelukku dengan mesra seraya menikmati air hangat. “Aku gak bisa kehilangan kamu.” Kataku Chris.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD