Chris dan keluarganya

1113 Words
“Apa? Kamu gila ? aku kan ada di sini, gak kemana - mana” Kataku “Hahaha. Iya aku tau, tapi aku mau kamu selamanya di sisi aku.” Chris tertawa. “Iya, aku ada di sisi kamu terus kok Chris.” Kataku lalu menyandarkan kepala di bahunya. Saat kami asik berbincang, Flora asik memfoto kami berdua yang tengah berendam dan berpelukkan. Aku dan Chris akhirnya tersadar dan segera beranjak dari posisi kami yang bisa dibilang sangat mesra. “Flora. Iseng lu ya.” Chris keluar dari Jacuzzi dan mengejar Flora. Akhirnya Chris berhasil mendapatkan hp Flora dan melihat – lihat foto mesra kami berdua tadi. Lalu Chris tersenyum lebar saat melihat foto – foto tersebut. “Bagus fotonya. Liat deh.” Chris menunjukkan foto tersebut kepadaku. “Ih, Flora keren. Bagus fotonya.” Aku menyetujui pendapat Chris. “Hehe. Kalian bisa aja.” “Kirim langsung kehp ku.” Pinta Chris pada Flora. “Thank you. Aku mau ngepost foto ini di instagram.” Lanjut Chris. “Ha, serius?” Tanyaku “Iya serius. Emang kenapa ?” “Enggak apa – apa sih, aku cuma gak nyangka aja kalau kamu mau upload foto bareng aku.” Jawabku. “Lah emang kenapa kalau aku upload? Kamu cantik, pinter.”Chris menghampiri dan memegang wajahku dengan kedua tangannya. “Kamu gak inget soal foto aku yang viral sama Michael?” “Ya terus kenapa sih? Udah ah, diem.” Chris mencium bibirku agar aku berhenti cerewet. “Done.” Ucap Chris. Aku hanya pasrah saat Chris mengupload foto kami yang sedang bermesraan di Jacuzzi itu. Aku yakin pasti banyak netizen yang berkomentar negative di foto itu. Beberapa minggu lalu aku masih bersama Michael, sekarang aku malah bermesraan lagi dengan Chris yaitu musuh Michael. Aku akhirnya jenuh berendam di Jacuzzi dan memutuskan untuk mandi. Chris mengikutiku, entah karena ia ingin mandi atau ingin berduaan denganku. Didalam kamar, aku membuka bikini yang aku kenakan. Chris bersandar di dinding seraya memperhatikan aku. “Kamu mau mandi juga?” Tanyaku kepada Chris. “Iya. Aku boleh ikut gak?” Chris merayuku dan memelukku. “Boleh dong. Ayo sini ikut aku.” Aku menggandeng tangannya dan kami masuk ke dalam kamar mandi. Setelah kami mandi, Chris dan aku pergi ke dapur untuk memeriksa adakah cemilan yang bisa kami makan. Aku mengambil satu permen lolipop rasa cherry dan Chris hanya mengambil air putih. Aku menggoda Chris dengan memakan lolipop dengan tatapan menggoda. Walaupun aku tidak suka permen tapi aku senang menggoda Chris. Aku menatap Chris terus sambil memakan lolipop. Chris tampak menikmati permainanku. Ia tampak enjoy dan tatapan matanya terlihat seperti ingin menerkamku. “Enak permennya ya” Ucapku. “Banget.” Chris berjalan mendekatiku dan mencium bahuku. Lalu aku menjauh darinya dan berlari, Chris mengejarku. "Hahaha. Kejar aku." Kataku. Aku berlari lebih cepat agar Chris tidak bisa menangkapku. Aku berlari ke halaman. Aku tau bahwa Chris bisa berlari lebih cepat dariku tetapi ia sengaja memperlambat kecepatan larinya. "Tunggu kamu ya." Kata Chris seraya mengejarku. Aku sangat senang bisa main kejar - kejaran dengan Chris. Untung saja halaman rumah ini sangat luas dan bagus jadi siapa saja bisa bermain dan menggunakan halaman ini. Terdapat dua buah bangku yang cukup panjang di taman ini, lokasi bangku ini juga sangat enak yaitu tepat di bawah pohon. Di sini juga terdapat alat pemanggang dan meja makan kayu yang berada di dekatnya. Aku membayangkan pesta tahun baruan di sini, pasti sangat seru dan bisa memasak makananan bbq. “Nah ketangkap juga kan akhirnya kamu." Chris memelukku dari belakang. Aku tertawa di buatnya. "Yahh, padahal aku udah lari sekuat tenaga aku." Aku dan Chris lelah dan duduk di bangku taman. Chris mencium bibirku dan keningku hingga aku merasakan kebahagiaan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Tanpa disadari hujan turun sangat deras dengan tiba - tiba. Kini tubuh kami berdua telah basah akibat air hujan yang terus membasahi badan kami berdua. Bunyi air hujan yang mengenai atap rumah membuat suasana semakin indah. Aku suka hujan dan bunyi air yang ditimbulkannya. Aku dan Chris masuk ke dalam rumah untuk berteduh. selagi Chris sibuk mengelap wajahnya dengan tisu, aku iseng mengacak - acak rambutnya. Chris langsung menatapku dan mengejarku lagi, kali ini Chris dengan mudah menangkapku. "Kenapa kamu jail banget sih." protes Chris seraya mencubit pipiku. "Haha biarin." Aku tertawa. Beberapa saat kemudian, Chris dan aku menukar baju yang basah akibat hujan tadi. Aku tidak mau terkena demam akibat main hujan - hujanan. Aku gampang pusing juga jika terkena hujan, akhirnya aku memutuskan mencuci rambutku sebentar. Setelah itu, kami duduk bersantai diruang tv sembari menonton acara kesukaan mamanya Chris. Sebuah reality show yang terkenal. Aku tidak menyangka bahwa seorang mamanya Chris menyukai reality show yang banyak drama seperti ini. Kami tidak ngobrol banyak. Hanya Chris dan papanya yang sibuk berbincang. Sedangkan aku sibuk mengecheck media sosialku. Betul tebakanku, sudah ribuan orang yang mengomentari fotoku dan Chris. Malahan, fotoku bersama Chris dan juga Michael masuk dalam sebuah akun gosip. Pengikutku pun juga bertambah sangat banyak. Mulai dari komentar yang memuji sampai yang menghinaku sebagai p*****r bisa aku baca diakun sosial mediaku. Tapi aku memilih untuk tidak memperdulikan netizen yang berkomentar jahat tentangku. Lagipula mereka tidak tau bagaimana hidupku yang sebenarnya, jadi aku tidak mau terpengaruh dengan hal sepele seperti itu. Tiba – tiba hpku berbunyi. Michael menelfonku. Chris langsung menoleh kepadaku. “Siapa itu yang nelfon kamu?” Tanya Chris. “Michael.” Jawabku. “Yaudah angkat.” Perintah Chris. Aku dan Chris pergi kekamar untuk mengangkat telfon dari Michael. “Halo, Michelle.” “Iya, ada apa Michael?” “Aku kangen sama kamu.” Perkataan Michael membuat Chris murka. Kemudian ia langsung merebut hpku. “Kangen sama Michelle? Berani – beraninya lu.” Kata Chris. “Iya gue kangen sama dia. Kenapa emang ? urusannya sama lu apaan?” tantang Michael. “Udah Chris jangan dilanjutin lagi.” Aku membujuk Chris untuk tidak melanjutkan percakapan bersama Michael lagi. Aku tidak mau mereka menjadi berkelahi gara – gara hal sepele. Chris menurutiku dan langsung menutup telfonnya. Chris duduk dipinggir tempat tidur dan mengepalkan kedua tangannya. Aku mencoba untuk mendinginkan emosinya dengan cara memegang tangan Chris. Tampaknya itu akan berhasil, karena Chris sudah mulai bisa tersenyum kepadaku. “Udah jangan dipikirin soal Michael.” Kataku. “Iya. Gak akan kok.”Jawab Chris. Kami memutuskan untuk kembali keruang tv dan bergabung bersama orang tua Chris lagi. Lalu kami dengan cepat melupakan kejadian tentang Michael. Hingga tak terasa waktu makan malam pun akan segera tiba. Aku dan mama Chris memasak untuk makan malam yaitu spaghetti. Suasana makan malam bersama keluarga Chris sangat hangat. Mereka juga sejauh ini sangat baik kepadaku. Aku sangat bahagia bisa berada ditengah keluarga Chris.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD