Mengenal Chris lebih dalam

1843 Words
“Michelle, kamu yakin mau dekat dengan Chris ?” Tanya Michael memecahkan suasana romantic antara aku dan Chris. “Kenapa enggak? Dia orang baik.” Jawabku dengan penuh keyakinan. “Dia ini penghancur!” Murka Michael. Chris dengan gaya santainya berjalan mendekati Michael dan mereka saling memberi tatapan sinis. Entah apa yang terjadi sekarang. Aku tidak pernah membayangkan bahwa diriku bisa berada disituasi seperti ini. Seorang mahasiswi biasa terjebak diantara dua orang CEO tampan dan kaya raya. “Aku tidak mau menanggapi orang gila kayak lu.” Ucap Chris “Haha. Lu pikir lu menang. No, you’re not.” Kata Michael. Lalu ia melemparkan sejumlah uang dimeja untuk membayar makanan yang kami pesan kemudian ia pergi. Aku khawatir pada Michael tapi sekarang aku sedang dimabuk asmara jadi aku tidak ingin merusak hal itu dengan memikirkan Michael yang tampaknya sangat ingin menghancurkan hubungan aku dan Chris. Chris memelukku sangat erat. Ia mencium keningku. Ia tidak memperdulikan orang – orang yang sedang menonton kejadian dramatis ini. “Ayo kita pergi dari sini.” Ajak Chris seraya menggandeng tanganku. “Pasti mom seneng banget deh kalau kita udah sedekat ini sekarang.” Kataku. “Iyadong. Kita harus sering - sering jalan dan menghabiskan waktu berdua.” “Gimana kalau abis kamu ujian, kita liburan?” “Boleh. Boleh banget.” Aku sangat bersemangat. Liburan bareng pacar itu adalah suatu hal yang belum pernah terjadi didalam hidupku. Aku dan Chris pergi dari mall menggunakan motor sportnya. Aku memeluk pria ini lebih erat daripada sebelumnya. Baru beberapa hari kenal dan tanpa disangka – sangka aku sudah menjadi kekasih dari seorang CEO kharismatik yang selama ini selalu menjadi topik utama para wanita – wanita di New York. Ya, dia sangat Famous. Kami telah sampai di rumah Chris. Ia memarkirkan motornya di halaman depan rumahnya. Dia membantuku untuk melepas helm yang kukenakan. Bahkan untuk melihat wajahnya saja aku malu. “Wajah kamu merah. Lucu deh.” Puji Chris. “Enggak ah.” Elakku. Chris tertawa kecil melihatku yang sangat jelas sedang tersipu malu. Kemudian kami masuk kedalam rumahnya. Tidak lupa untuk mengunci pintu agar tidak ada orang yang tidak diingkan masuk dan mengganggu kami berdua. Tanpa basa – basi ia mencium bibirku. Memberi absen setiap sisi mulutku dengan kelembutan. Aku membantunya untuk membuka jaket kulit yang ia kenakan. Ototnya terlihat dari kaos hitam tipis itu. Aku tidak sabar untuk mencium setiap sisi badannya yang kekar itu. Namun tampaknya aku kalah cepat. Tatapan mata Chris seperti singa yang akan menerkam mangsanya. Aku tertawa melihatnya dan berlari tapi ia sudah menangkapku dari belakang. Chris menggendongku dan membawaku ketempat yang aku tunggu – tunggu yaitu kamar tidurnya. Ranjang berukuran king terpampang sangat besar dikamarnya. Aku jadi ragu apakah ia tidur sendirian dengan kasur sebesar ini. Tapi keraguan itu hilang ketika Chris melemparkan aku kekasurnya. Dengan cepat ia melepas kaos serta celana jeans yang ia kenakan. Aku akan menuruti semua keinginan yang ia pinta kepadaku hari ini. “Aku milikmu, Chris.” Kataku. “Yes. You’re mine now!” Chris berada diatasku sekarang. Entah apa yang ia rencakan padaku sekarang. Aku mempercayainya dan akan menjadi slave-nya hari ini. Ia mencium leher jenjangku dan mencium telingaku. Ia mencium setiap sisi wajahku, seperti sangat protective terhadapku. Kemudian ciuman itu turun ke area telingaku, ia memberi setiap sentuhan dengan lembut. Tidak puas mencium seluruh bagian wajahku, Chris menciumi area lainnya dengan tidak sabaran. Aku hanya bisa diam dan menarik kencang sprei putih yang tadinya terpasang rapi berubah menjadi berandakan “Kamu siap gak jadi milik aku ?” Tanya Chris “Iya siap.” Jawabku. “Bilang yes, Daddy” Pinta Chris. “Yes, Daddy.” Aku menurutinya dengan sepenuh hati. Tatapan nakal yang ia berikan padaku membuat aku sangat tergoda. Chris memelukku lagi dengan erat. Aku merasa ia sangat mencintaiku saat ia memelukku sepertin ini. Terlihat sangat jelas Chris sangat tampan jika dilihat dari dekat. Lalu Chris berada diatasku sekarang. Mencium bibirku sekilas dan ia tersenyum manis kepadaku. “Kamu ganteng banget.” pujiku “Kamu juga cantik banget sayang.” Chris mencium keningku. Chris memandangiku dengan penuh cinta. Ia membelai kepalaku dengan penuh kasih sayang lalu ia memelukku dan berkata, “Kamu buat aku jadi laki - laki paling beruntung di dunia..” Bisik Chris. Aku hanya tersenyum mendengar perkataannya itu. Aku dan Chris berpelukan di tempat tidur besar miliknya. Lalu kami hanya saling bertatapan menikmati momen indah ini. Jujur aku lupa kapan terakhir aku merasakan hal romantis seperti ini. Aku akui aku sangat mencintai Chris dan ingin berada disampingnya selamanya. Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamanya. Laki - laki lain tidak bisa mempengaruhiku saat ini. Chris sangat membuatku candu akan cinta dan kasih sayangnya. "Aku rasa kita ditakdirkan untuk sama - sama." Kata Chris. "Iya, aku rasa juga begitu." Aku tersenyum sambil menikmati pemandangan indah di depanku yaitu wajah Chris. "Aku gak pernah nyangka bisa ketemu bidadari di malam hari waktu itu." Ucap Chris sambil melihat langit - langit kamar. "Mungkin kalau aku gak ke mini market waktu itu, aku gak akan pernah ketemu kamu." "Iya. Untung ada aku di situ, jadi kamu gak diganggu sama preman - preman itu kemarin."Balas Chris. "Lain kali kamu jangan sendirian malam - malam." "Sekarang kan udah ada aku, jadi kalau mau kemana - mana harus hubungi aku, apalagi malam - malam kayak kemarin." Lanjutnya. "Iya sayang." --- Malam pukul 22.00 wib “Michelle, bangun” Terdengar suara Chris yang membangunkanku. Ia menghujaniku dengan ciuman. “Hai Chris.” Sapaku seraya mengusap mataku “Bangun cantik. Kita belum makan malam, nanti kamu sakit.” Kata Chris. “Oh iya.” “Aduh. Aku belum ngabarin mom.” Lanjutku. “Sudah aku telfon tadi sayang. Kamu jangan khawatir.” Chris menenangkanku. “Oh. Makasih sayang.” Aku tersenyum. Chris membantuku bangun dari tempat tidur. Dan kami pergi kekamar mandi berdua. “Ayo kita mandi dulu.”Ajak Chris. Chris menyalakan shower dengan air hangat. Dia mengoleskan sabun diseluruh badanku. Ia memandikan aku dengan penuh kasih sayang. Chris menggosok tangan hingga kekakiku dengan spons mandi. Begitu juga aku, aku menggosok punggungnya. “Makasih ya.” Kata Chris. “Untuk apa ?” “Aku senang kita udah sedekat ini sekarang. Aku butuh orang kayak kamu dihidup aku.” Jawabnya. “Orang kayak aku ? emang aku orangnya gimana?” “Kamu itu baik, cantik dan banyak hal yang kamu gak tau tentang diri kamu yang aku tau.” Jawab Chris sembari mengusap rambutku dengan shampoo. “Tapi kita baru kenal.” “Iyasih, tapi untuk tau kalau kamu orang yang tepat itu gak butuh waktu yang lama sayang.” Jelas Chris. “Hehehe. Thank you sayang.” “Iya.” Chris mengangguk. Setelah kami berdua mandi, kami berdua duduk diruang TV sembari menunggu makanan yang Chris pesan datang. Berbeda dengan Michael, Chris selalu menanyakan makanan apa yang mau aku makan. “Hmm. Kamu suka gak sama sifat aku sejauh ini ?” Tanya Chris. “Suka banget kok, kamu orangnya baik.” Jawabku dengan penuh semangat. “Kamu juga baik banget, sweet, dan lucu lagi.” Kata Chris sembari memegang pahaku. "Bisa aja kamu." Aku tersenyum malu. Kemudian aku pindah kepangkuannya. Menyisir rambutnya dengan jari – jariku. Menikmati pemandangan yang indah yaitu wajahnya. Dia juga asik memainkan rambutku yang panjang. Kami berdua adalah pasangan yang sedang dimabuk cinta. Saat sedang asik bermesraan, bel pun berbunyi. “Sepertinya makanan kita udah dateng.” Aku bangkit dari pangkuannya dan segera membuka pintu. “Terimakasih pak.” “Iya sama – sama.” Jawab sang pengantar makanan. “Wah udah sampai ya makanannya. Sini aku siapin.” Kata Chris. “Ih, gak usah. Pokoknya kamu duduk aja biar aku yang urus.” Perintahku. “Oke sayang.” Setelah menyiapkan makanan yang dipesan tadi kedalam piring aku memanggil Chris untuk makan bersama di meja makan. Chris dengan semangatnya langsung duduk disampingku. Chris sangat romantis. Hampir tiap hari ia tidak lupa untuk mengusap kepalaku. Mungkin dia tau aku sangat suka ketika kepalaku diusap. “Wah ini pasti enak banget.” Kataku. “Jelaslah. Aku pilih restoran paling enak yang buka sampe malem biar kamu bisa makan enak. Walaupun susah banget untuk nyari restoran yang buka jam 11 malem kayak gini. Tapi apasih yang enggak buat kamu.” Rayu Chris. “Hahah, bisa aja kamu.” Saat makan Chris sering menyuapiku dan sebaliknya, kami suap – suapan. Untung hanya ada kami berdua diruangan ini, kalau ada orang lain yang melihat pasti mereka iri dengan kemesraan kami. Tapi entah kenapa aku masih heran, kenapa Michael berbicara bahwa Chris adalah orang yang tidak baik. Aku yakin masalah dimasa lalu mereka masih belum selesai dan karena itulah Michael masih dendam dengan Chris. Gara – gara permasalahan ini aku jadi malas untuk ke kampus. Untung saja aku sedikit lagi lulus kuliah, kalau tidak aku pasti tidak tenang. “Soal Michael, kamu jangan dekat – dekat dengan dia lagi.” Larang Chris. “Oke. Tapi gimana kalau dia dateng kerumah aku?” tanyaku. “Apa ? dia pernah kerumah kamu?” Chris menggeletakkan sesendok makanan yang akan dia santap. “Iya.” “Pokoknya kalau dia ngedeketin kamu lagi, dia bakal abis.” Ancam Chris. “Iya sayang. Lagian ngapain aku ngedeketin dia lagi. Gak penting banget.” “Bagus kalau gitu. Kamu punya aku.” “Iya. Aku punya kamu.” Aku bersandar dibahu Chris dan dia merangkul bahuku. Malam ini aku menginap dirumah Chris. Ibuku juga sudah mengizinkan aku untuk menghabiskan malam disini. Perasaan yang kurasa sekarang campur aduk. Deg – degan, bahagia, dan bingung. Bingung karena aku tidak tau harus bersikap bagaimana dan aku harus menjaga perilaku agar Chris tetap nyaman. Badan kami berdua sudah sangat lelah. Terutama aku yang mempunyai fisik lemah. Aku dan Chris pergi kekamar untuk beristirahat. Aku memakai kaos miliknya dan hanya memakai underware. Aku merebahkan badanku sedangkan Chris mengurus pekerjaan dilaptop miliknya. aku memperhatikan wajah seriusnya yang seksi. Apalagi ketika ia memakai kacamata, itu sangat menggoda. “Kenapa ngeliatin aku kayak mau nerkam gitu?” Tanya Chris. “Kamu seksi banget pas lagi serius.” Rayuku. “Hahaha. Kalau pas lagi telanjang, seksi gak?” Chris menghentikan kegiatannya sejenak. “Kalau itu sih seksinya udah another level.” Jawabku seraya menyentuh bagian miliknya. “Oh, kamu udah mulai nakal ya sekarang.” Chris menutup laptopnya dan menindihku. “So, ronde ke-2?” Goda Chris. Aku mengangguk semangat. Tiba – tiba bel rumah berbunyi memecahkan momen seksi ini. Chris tampak kesal dan bangkit dari tempat tidur. “Siapasih tengah malem gini, ganggu aja.” Chris berjalan keluar kamar dan aku mengikutinya untuk mengetahui siapa yang datang kerumah dia malam – malam seperti ini. Bel itu terus berbunyi berulang – ulang kali. Sepertinya siapapun yang datang adalah orang yang sangat ingin bertemu Chris. Ketika Chris membuka pintu, kami berdua sangat terkejut. Yang datang adalah Kiara. Wanita ini basah kuyup padahal cuaca sangat bagus hari ini. Namun kenapa ia datang dalam kondisi kebasahan dan yang paling penting, kenapa ia datang kerumah Chris. Kiara langsung memeluk Chris. Tetapi dengan cepat Chris mendorong wanita itu hingga kehilangan keseimbangan. “Chris. Aku butuh kamu.” Ucap Kiara.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD