Drean dan Vile saling tatap, baru juga semalam dia membicarakan tentang Grani dan pagi ini dia benar-benar datang ke rumah mereka. Welcome to the hell, Bruh. Dalam hati mereka berharap bahwa Grani lekas pulang atau ada urusan penting sehingga dia tidak usah lama-lama di sini. Mereka bukannya tidak suka pada Grani hanya saja tatapan Grani yang mengintimidasi serta segenap peraturan yang perempuan paruh baya itu ciptakan benar-benar membuat mereka tertekan. “Apa kau memanggilnya?” Vile begumam sepelan mungkin pada Drean. “Kau pikir aku sudah tidak waras, hah?” Dari raut wajah Drean yang sama terkejut seperti dirinya berarti bukan Drean pelakunya. Lagian Drean tidak segila itu memanggil Grani ke sini. Apa dia mau cari hukuman. Tentu saja tidak. Alissa D’movic menyilangkan kakinya d