Part 11

1148 Words
“Nona, sebaiknya kau pergi saja dari sini! Masuklah ke dalam mobil! Aku akan mengurus lelaki aneh ini.” pinta Ken kepada Alexa. “Tidak mau, Ken! Nanti kalau terjadi apa-apa kepadamu bagaimana?” “Aku mengabdikan diriku untuk menjagamu, kau tak usah memikirkan hal itu!” Deg! Hanya sebuah kata namun dapat menyentuh hati kecil Alexa. Mengabdikan diriku untuk menjagamu? Alexa membatin mengingat perkataan Ken. “Pergilah, Nona! Cepat!” Karena melihat mata Ken yang terlihat seperti menyimpan amarah yang besar. Akhirnya pun Alexa pergi dari sana dan menyisakan Ken beserta Anthony yang sedang berkelahi. “Kenapa kau membiarkannya pergi?” kata Anthony dingin saat melihat kepergian Alexa atas suruhan dari Ken. “Atas dasar apa kau melarangku untuk membiarkannya pergi? Dia adalah majikanku. Tentu saja aku menyuruhnya pergi agar terhindar dari pria seperti kau!” balas Ken dengan sengit. “Kau hanya seorang Security kampus! Kerjakan tugas malammu! Mengapa kau  mencampuri urusan orang lain?” “Sudahku bilang bahwa aku bukanlah Security kampus ini. Aku adalah Security dan asisten Nona Alexa!” “Oh, jadi kau asistennya? Kau pikir karena kau asistennya kau bisa seenaknya menjauhkannya dari Alexa?” “Ya, tentu saja! Karena itu adalah tanggung jawabku untuk melindunginya juga dari orang-orang sepertimu!” “Jaga ucapanmu!” “Kau seharusnya yang menjaga ucapanmu! Kau malah telah melakukan pelanggaran terhadap Alexa!” “Aku melakukan pelanggaran apa memangnya? Kau bisa menyebutkannya?” kata Anthony sembari mendekat kepada Ken. Ken yang baru saja ingin memulai pembicaraan tiba-tiba langsung mendapatkan tonjokan cepat dari Anthony. Bugh!!! “Kau pikir aku akan mendengarkan omong kosongmu itu, hah? Tentu saja tidak bodoh!” Bugh!!! Anthony tidak memberikan Ken kesempatan untuk melawannya. Ia malah semakin ganas menyerang Ken dengan tangan kosongnya yang mengepal sangat keras. “Jangan ikut campur urusan orang! Aku benar-benar menyukainya! Untuk apa kau melindunginya kalau pada saat itupun aku ada di sana? Dasar pahlawan kesiangan!” Bugh!!! Tiga kali tonjokan. Anthony berhasil menonjok Ken hingga tiga kali. Ia pun menertawakan Ken. “Hahaha, lihat?! Baru ditonjok saja sudah seperti ayam sayur. Apalagi jika aku menambah pukulanku, mungkin kau hanya akan tersisa menjadi kulit ayam!” kekeh Anthony, “makanya kau jangan berurusan denganku! Namanya sih Security, tapi tenaganya tidak ada sama sekali, hahaha! Apakah ini yang disebut dengan Security Alexa? Astaga, tentu saja akan lebih baik jika aku yang menjadi pelindung Alexa, bukan diri kau!” Anthony sangat senang melihat Ken yang terlihat sekarat. Ia merasa menjadi juara atas kemenangan itu. Padahal Anthony tidak tahu saja jika Ken hanya berpura-pura terlihat sekarat untuk mengelabuinya. Di saat Anthony sedang tertawa lepas menertawakan serta mencemooh Ken. Dengan cepat pria tersebut segera membalas Anthony dengan keras membuat tawa Anthony yang tadinya lepas menjadi rintihan kesakitan. Bugh!!! “Bukan aku yang akan menjadi ayam sayur! Tetapi dirimu malahan menjadi tulang ayam!” Bugh!!! “Hentikan!” pinta Anthony merasa kesakitan. Padahal baru dipukul dua kali. Namun ia sudah merasakan sakit. “Kau saja tidak berhenti memukulku dari tadi? Enak saja aku menghentikannya! Rasakan ini hidung belang!” Bugh!!! Ken memukul Anthony hingga tiga kali. Karena hati nuraninya yang tak tegaan melihat Anthony yang terlihat sedang sekarat seperti ayam sayur, akhirnya Ken memutuskan untuk meninggalkan Anthony sendirian. Ia tidak melaporkan Anthony ke pihak yang berwajib, Ken hanya memberi Anthony pelajaran untuk tidak melakukan hal itu lagi. Saat melihat Anthony yang sedang sekarat. Ken pun menasihati Anthony dengan ramah tamah. Ia menasihati Anthony untuk memperlakukan wanita seperti ratu. Dan juga memberitahunya bahwa hal yang Anthony lakukan itu tidaklah baik karena akan membuat beberapa wanita ilfeel bahkan trauma akibat yang dilakukannya. “Jika kau mengganggu Nona Alexa kembali, kau akan berurusan denganku!” tukas Ken lalu pergi meninggalkan Anthony seorang diri. Awas ya kau! Akan kubalas suatu saat nanti! Batin Anthony tidak terima atas perbuatan dan perkataan Ken padanya. Cringe, padahal Anthony dulu yang menyerang Ken namun kenapa malah pria itu yang marah-marah dan membuat dendam? Entahlah, Anthony memang orang yang aneh. *** Alexa terlihat sangat khawatir saat dirinya berada dari dalam mobil. Bukan khawatir karena apa, akan tetapi Alexa khawatir dengan keselamatan Ken. Terlebih lagi body guardnya ternyata tidak mengawalnya malam ini. Di dalam mobil itu hanya ada Alexa dan sopir yang tak tahu menahu tentang apa yang terjadi kepada Ken. Ternyata Ken pergi menjemputnya hanya membawa sopir saja. Tidak membawa body guard yang lain. Sementara sopir tugasnya hanya mengemudikan mobil bukan melindunginya.  Ya ampun, Ken. Aku harap kau baik-baik saja dan tidak terjadi hal-hal mengerikan di sana. Aku telah memohon kepada semesta untuk melindungimu. Alexa membatin. Karena melihat waktu yang semakin hari semakin malam dan tak melihat Ken yang juga datang. Akhirnya Alexa memutuskan untuk menghampiri Ken karena takut terjadi sesuatu kepada pria tersebut. “Nona mau kemana?” tanya sopir saat melihat Alexa ingin keluar dari mobil. “Aku mau melihat, Ken. Dari tadi ia tidak kunjung kembali ke sini. Aku takut dia kenapa-kenapa.” “Tidak perlu, Nona. Memang sudah menjadi tugas Ken untuk membasmi orang-orang iseng dan melindungi, Nona. Saya yakin sebentar lagi Ken akan datang ke sini. Lagipula jika Nona keluar sendirian malam-malam begini, itu malah dapat membahayakan Nona.” kata sang sopir melarang Alexa untuk pergi. Akan tetapi Alexa tidak menghiraukannya. Ia malah tetap bersikeras untuk keluar dari mobil karena khawatir dengan keadaan Ken sekarang. Alexa membuka pintu mobil, ia segera berlari mencari keberadaan Ken. Baru saja beberapa langkah ia berlari, Alexa melihat Ken yang tengah berjalan ke arahnya dengan wajah lebam akibat bekas tonjokan Anthony tadi. Alexa pun segera menghampiri Ken. “Astaga, Ken? Kau benar tidak apa-apa? Wajahmu terlihat lebam begitu!” ujar Alexa dengan nada yang khawatir. “Seharusnya aku yang menanyakan keadaanmu, Nona. Apakah kau tidak apa-apa? Apakah kau baik-baik saja?” tanya Ken balik dan dijawab anggukan oleh Alexa. “Tenang saja, Ken. Aku tidak apa-apa.” “Kenapa kau ke sini, Nona? Bukankah sudahku bilang jika sebaiknya kau berada di dalam mobil saja agar lebih aman?” “Aku khawatir denganmu, Ken.” jujur Alexa. “Untuk apa mengkhawatirkanku, Nona? Ini sudah menjadi bagian dari tugasku melindungimu. Tentu saja aku tidak mau memakan gaji buta jika tidak berbuat apa-apa kepadamu.” Alexa tidak menghiraukan perkataan Ken, ia malah fokus dengan wajah lebam Ken karena ulah Anthony. “Kau serius tidak apa-apa, Ken? Sepertinya wajahmu memerlukan obat.” Mendengarnya Ken malah tertawa. “Ya ampun, Nona. Aku tidak perlu memerlukan obat. Lebam ini akan hilang dengan sendirinya. Karena aku sering merasakannya percayalah, kau tak perlu mengkhawatirkanku. Maafkan aku karena telat menjemputmu.” “Tidak perlu meminta maaf, Ken. Seharusnya malah aku yang berterima kasih dan meminta maaf padamu karena telah menyusahkanmu.” “Tentu saja tidak, Nona.” “Baiklah, aku lega jika begitu.” “Lain kali jika kau diganggu lagi, tolong hubungi aku secepatnya, Nona. Aku akan siap membantumu.” ujar Ken dan dibalas anggukan oleh Alexa. Mereka pun berjalan bersama menuju mobil untuk pulang ke rumah keluarga Haires.  ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD