Pekerjaan Rahel makin menumpuk karena ia sering ambil cuti beberapa waktu ini, namun ia tidak peduli karena merawat Lucas lebih penting menurutnya. Rahel dengan masih memakai setelan kantornya merawat telaten Lucas, untungnya panas Lucas kian menurun jadi ia tidak terlalu cemas lagi. "Eungh ... kamu gak kerja?" tanya Lucas nampak setengah sadar. "Mana bisa aku ninggalin kamu dalam keadaan seperti ini? Udah kamu istirahat lagi." ujarnya lembut sembari mengelus kepalanya, sebelum kembali hilang kesadaran lelaki itu masih sempat-sempatnya tersenyum manis yang tentu saja membuat Rahel menggeleng heran. Drrrt ... drrrt ... Rahel tidak tuli tapi sengaja mengabaikan handphonenya karena ia tahu pasti yang meneleponnya adalah sekretarisnya yang sedang kelimpungan dengan pekerjaannya, ia tidak l