Bab 35

1986 Words

“Papa nanti pulangnya malam, Shab. Ada rapat, terus juga nanti mau kondangan ke Solo. Kamu nggak apa-apa kan, Papa tinggal sendirian sampai malam?” Aku mengangguk dan tersenyum. “Iya, Pa. Shaby nggak apa-apa.” “Kamu yakin?” Papa terlihat khawatir. “Iya, Pa.” Papa masih memandangku dengan tatapan ragu. Seolah Papa takut jika meninggalkanku sendirian di rumah dapat membuatku hilang selamanya. Atau mungkin Papa memang khawatir karena ia belum pernah meninggalkanku sendirian di rumah sampai malam. Kemarin-kemarin ada Darryl yang menemaniku. Sekarang, aku benar-benar sendirian. “Shaby nggak akan kenapa-napa ditinggal sendirian, Pa. Shaby akan baik-baik saja,” kataku meyakinkan Papa. Meskipun Papa masih terlihat tak yakin, tapi Papa mengangguk juga. “Ya udah, Papa berangkat dulu. Kamu ha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD