Herry datang ke toko bunga untuk membeli pesanan Aland, sebuah buket bunga untuk Zaya. Tentu saja Herry melakukannya dengan hati yang berbunga-bunga. Jika Aland memerintahnya untuk ini, sudah pasti hatinya sedang bahagia. Mungkin Aland hanya berniat untuk memabaginya dengan Zaya. Ketika Aland tiba di rumah sakit sore harinya, dia tidak mendati Zaya berada dalam ruangan rawat. Seketika hawa dingin menyelimuti dirinya, rasa marah katika melihat ranjang yang begitu rapi, pun tidak ia tahan. “Kemana, Zaya?” Pikiran Aland langsung berkelana kemana-mana. Aland menghubungi Herry dan menyurhnya untuk segera memeriksa. “Tanyakan pada petugas, kemana pasien bernama Mazaya Anastsya.” [Baik, Tuan] Beberapa menit kemudian, Herry menemui Aland di depan ruangan Zaya di rawat semalam. “Tuan, Nona Z