Nathasya menatap surat perjanjian antara dirinya dan Bramuda. Kenangan akan awal mula surat itu dibuat muncul begitu saja di kepalanya. Rasanya baru kemarin Bramuda membantunya melunasi hutang Ibunya dan memintanya untuk menikah dengannya sebagai imbalan. Tapi, ternyata kejadian itu sudah cukup lama, berbulan-bulan yang lalu. Dulu, Nathasya selalu membayangkan jika hubungannya dan Bramuda tidak akan pernah lebih dari sekadar bos dan bawahan. Karena dirinya terlalu sadar diri bahwa Bramuda itu sulit digapai. Ia pun awalnya tak pernah mengharapkan hubungan yang lebih dengan Bramuda. Nathasya bahkan lupa kapan hatinya jatuh begitu saja terhadap pria itu. Nathasya tidak bisa benar-benar mengingat kapan tepatnya. Yang pasti, Nathasya jatuh cinta lebih dulu kepada Bramuda. Ya, Nathasya