Bab 15

1109 Words

    “Kamu kan bisa langsung masuk ke dalam dan nunggu di teras, Nath. Gerbangnya nggak saya kunci,” ucap Bramuda seraya menyerahkan segelas teh hangat kepada Nathasya.     “Saya mana tahu, Pak. Lagian mana sopan main nyelonong masuk ke rumah orang gitu aja. Kalau Bapak ngira saya maling dan khilaf gebukin saya gimana? Bisa babak belur saya, Pak,” omel Nathasya kesal.     Saat ini mereka sedang ada di ruang makan. Setelah kehujanan basah kuyup tadi, Bramuda menyuruh Nathasya untuk mengeringkan diri di kamar mandi. Bahkan bosnya itu memberinya baju ganti yang tentu saja kebesaran untuk Nathasya. Meskipun begitu, Nathasya tetap memakai T-shirt merah bertuliskan New York milik Bramuda. Celana jinsnya pun kini sudah berganti dengan celana training yang terlalu panjang milik bosnya juga.   

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD