Bunda Nur dan Ayah Riski sudah berada di rumah sakit. Kedua orang tua itu mulai cemas. Sudah setengah jam Cyeril berada di dalam ruangan IGD dan belum ada tanda -tanda satu dokter atau perawat yang memanggil mereka untuk memastikan keadaan Cyeril yang tadi tak sadarkan diri. Ayah Riski nampak lebih tenang di bandingkan Bunda Nur. Mungkin tingkat ketegangan dan tingkat kesetresan seorang Ibu dan Ayah itu akan berbeda sekali. Bunda Nur bolak balik berjalan tepat di depan pintu ruangan IGD sambil sesekali menatap ke arah dalan ruangan itu melalui kaca kecil tembus pandang yang ada di pintu masuk. Terlihat memang, Cyeril sedang di periksa. Kedua mata Cyeril masih terpejam tapi selang infusan sudah masuk melalui tangan Cyeril. "Kok lama banget ya? Kita gak di suruh masuk sih? Kan Bunda pena