"Aku enggak tahu jawabannya."
"Aku enggak tanya kamu kok. Semua cuma masalah waktu aja. Hari ini kamu dengan perasaanmu enggak akan sama dengan kamu satu atau dua tahun ke depan."
"Nanti nyonya marah kalau Tuan enggak cepet-cepet nikah gimana?"
"Biarin aja. Orang aku maunya nikah sama kamu bukan sama orang lain. Kalau mama enggak setuju, tinggal meyakinkan mama kalau kamu itu yang terbaik buat aku dan tinggal tunggu waktu yang tepat aja."
Esti menghela napas. Dia pasti kehabisan kata-kata jika membahas masalah perasaan pada Angga karena Angga sudah yakin dengan perasaan dan keputusannya.
"Jangan aku, Tuan!"
"Kenapa? Dulu aku pernah melepas kamu untuk orang lain yang aku enggak kenal dan aku dipaksa untuk ikhlas. Sekarang kamu ada di sini sama aku, kamu juga sudah berpisah denga
