“Mau kemana, No?” Suara serak penuh kelemahan itu mampu menghentikan langkah Retno. Ia menoleh, menatap Bundanya yang kini berbaring di tempat tidur sendiri. Ya, Bunda Retno sudah di bolehkan untuk pulang. Sekitar tiga jam lalu mereka baru tiba di rumah. “Mau ke luar sebentar, Bun. Aku tinggal dulu, ya?” jawabnya, sedikit ia sematkan sebuah senyum untuk menenangkan isi hati Bundanya. Bunda mengangguk, Retno kembali melanjutkan langkahnya keluar dari kamar Bunda. Ia berniat untuk berjalan-jalan keliling komplek, tepatnya sih ke lapangan yang ada di ujung kompleks. Tempat yang sering di kunjungi Alysa ketika menjelang sore hari atau minggu pagi-pagi. Dan, entah kenapa ia ingin kesana. Merindukan Alysa, membuatnya ingin melakukan apa yang sering Alysa lakukan. Tapi, bu

