Kembali disapa pagi dengan cahaya matahari yang Indah. Alysa keluar dari kamar sambil bersenandung bahagia menuju dapur. Hari ini ia bahagia, karena perutnya sudah tidak sakit lagi seperti waktu kemarin. Tiba di dapur, Alysa melihat Retno sedang sibuk mengolesi selai kacang ke roti. Hari ini sepertinya hari yang aneh, menurut Alysa. Karena rasa ingin tahunya tiba-tiba muncul, sambil duduk di kursi, Alysa iseng bertanya pada Retno. “Tumben lo pake batik?” Retno mengangkat kepala, “Lagi pengin.” Alysa cuma ber-oh saja. Ia menundukkan kepala melihat isi meja dekatnya. “Lhoh, cuma roti? Nasi bungkusnya mana?” “Harusnya kamu bersyukur. Diluar sana istri pagi-pagi sudah pada harus masak, kamu?” Nyinyir banget sih itu mulut? Alysa mendengus sebal. Ia akhirnya menyanta