67. Euforia pernikahan

1660 Words

Pov Adiva. Aku mengerang pelan akan sikap Kak Alfath. Pria di sampingku ini sangat menakut-nakuti teman-temanku. Pandangannya pada teman-temanku sangat tajam menusuk bagai elang. Sejak Kak Alfath duduk di sampingku, kaki teman-temannku terus menendang kakiku yang di bawah meja. Mereka seolah memberiku isyarat untuk aku mengusir Kak Alfath. "Kak, kakak ngopi aja di tempat lain. Kakak pasti ngantuk, sejak pulang tadi belum istirahat," ucapku. "Gak perlu istirahat. Cara charger tubuhku juga mudah, tinggal cium bibir kamu," jawab Kak Alfath. Aku melihat teman-temanku membulatkan matanya kaget. Aku jadi malu sendiri saat Kak Alfath terus membicarakan hal-hal m***m di luar batas. Apalagi ini di tempat umum. "Kakak diam. Ngegame aja yang fokus!" titahku. Kak Alfath mengedikkan bahunya. "

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD