43. Bukan langkah tepat

1222 Words

Aku berjalan menyusuri jalanan yang lenggang, pulang sekolah tanpa kak Alfath rasanya sedikit ada yang kurang. Huft, lagi-lagi aku memikirkan pria itu. Tentu saja sudah terbiasa bersama saat harus berjauhan tetap tidak enak. Tiba-tiba perasaanku pun juga ada yang janggal, aku menghentikan langkahku dan menengokkan kepalaku ke kanan dan kiri. Jalanan ini bukan lumayan sepi, tapi sangat sepi padahal biasanya banyak pengendara motor. Sebuah mobil putih berhenti tepat di depanku, aku sedikit berjalan lebih cepat. Namun, seorang pria tak kukenal mengejarku dan menangkapku dengan mudah. Aku memberontak seraya minta tolong, tapi tidak membuat pria itu melepaskanku. Ia memasukkanku dalam mobil dan mobil pun langsung melaju dengan cepat. Tangisan sudah tidak bisa aku bendung lagi, aku sungguh k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD