Rivaldi memukul Drian

1227 Words

“Kenapa? Kamu cemburu?” ledek Malika malas, berjalan santai seolah-olah kehadiran Drian bukanlah masalah besar. Rivaldi jelas tampak menahan perasaan ingin meledak. “Apakah kalian bertiga selalu seperti itu?” Malika menoleh ke arahnya, menatapnya pura-pura bingung. “Bukankah kamu juga punya sahabat seperti kami? Apa saja yang kalian lakukan selama ini? Ingat, ya, kami semua berteman secara normal. Tidak ada yang aneh-aneh. Jangan berpikir yang tidak-tidak!” Rivaldi cemberut seperti anak kecil, dan segera menarik sebelah lengan Malika untuk dipeluk. “Kamu mau apa, sih?” keluh Malika yang kaget tiba-tiba disentak mendekat. Rivaldi menatapnya dengan wajah es tanpa emosi. “Kenapa? Kita tidak melakukan hal yang aneh-aneh, kan. Kita adalah suami istri, Malika!” Malika memutar bola mata ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD