Malika pingsan

1070 Words

“Bohong!” teriak Drian marah, hendak maju ke depan untuk membalas pukulannya, tapi Nandita memeluknya sekuat tenaga. “Kalau kamu mencintai Malika dan menganggapnya penting, maka kamu tidak akan memperlakukannya seperti benda tak terlihat! Kamu pikir aku dan Damar tidak melihat bagaimana kamu memperlakukan Malika ketika putrimu bertengkar dengan anak lain di acara syukuran itu? Aku tahu kalau anak juga penting, tapi sikapmu sungguh konyol sampai harus mendorong Malika layaknya dialah penjahat di sana! Apa kamu sama sekali tidak memikirkan perasaannya? Untung saja tidak ada yang menyadarinya selain kami! Selain itu, jangan lupa kalau kamu hampir menamparnya di depan umum! Apakah kamu masih punya hati? Apa kamu masih manusia?” Malika tertegun kaget mendengar penjelasan Drian. Wajahnya seketi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD