Amanda Viona

1076 Words
Amanda Viona, melewati masa kecilnya di panti asuhan, meskipun begitu namun itu tidak membuat Manda, biasa dia dipanggil berkecil hati dan bersedih bahkan tumbuh menjadi anak yang minder. Sekalipun Manda tidak mengetahui siapa orangtua kandungnya, namun Manda tidak pernah menaruh dendam kepada keluarganya yang telah membuangnya di Panti Asuhan sedari dirinya kecil. Throwback~ Sepasang suami istri beserta anak lelaki berumur 2 tahun dan seorang bayi perempuan cantik yang berada dalam gendongan sang Ibu berdiri di depan sebuah panti asuhan bernama "Sayap Kasih Ibu" . Karena kondisi keluarga tersebut yang bangkrut dan terliling banyak hutang membuat sang kepala keluarga memutuskan untuk menitipkan anak kedua mereka yang masih bayi di panti asuhan, dengan pertimbangan mereka akan datang dan menjemput kembali anak kedua mereka. Viona adalah nama yang diberikan orangtuanya, Viona kecil pun harus bertumbuh sendiri tanpa kehangatan kasih seorang Ibu di panti asuhan. Waktu terus berjalan dan berlalu, hingga kini Viona tumbuh semakin besar, namun keluarganya belum juga menjemputnya. Sampai satu waktu kebakaran yang terjadi di panti asuhan "Sayap Kasih Ibu"  membuat mereka semua harus pindah dan mencari tempat tinggal yang baru yang jaraknya sangat jauh dari lokasi pertama panti asuhan itu berada. Hari hari berjalan semakin cepat, Viona yang sekarang dipanggil Amanda juga, atas pemberian sang Ibu Panti kini Manda tumbuh menjadi gadis yang ceria dan berprestasi bahkan saat Manda masih duduk di sekolah dasar. Kebahagiaan Manda bertambah karena ada satu sosok yang selalu menemani Manda, dia adalah Dean, Dean juga sama seperti Manda, sama sama ditinggalkan di panti asuhan oleh keluarganya. Dean yang usianya beberapa tahun lebih tua dari Amanda bertindak sebagai Kakak Amanda, Dean selalu menjaga dan melindungi Amanda, gadis kecilnya yang sangat berarti baginya. Mereka berdua terus tumbuh dan menjadi semakin dekat. Sampai akhirnya perpisahan juga yang memisahkan mereka berdua. Dean berhasil mendapatkan orangtua asuh yang mau mengadopsinya secara sah, bahkan orangtua asuh Dean berasal dari keluarga kaya raya, dan berniat membawa Dean untuk sekolah dan tinggal di luar negri. "Kakak" suara lirih Manda kecil berhasil membuat semuanya memandang ke arah Manda yang tiba tiba sudah berada di ruangan itu, wajah gadis kecil itu sudah dipenuhi dengan air mata, rupanya Manda mendengarkan perbincangan kedua orangtua asuh Dean dan juga kepala panti di ruangan mereka. Saat Manda mendengar bahwa Dean akan ikut keluarga barunya keluar negri, saat itulah Manda memutuskan untuk menghampiri Dean. "Manda" balas Dean. "Kamu ngapain disini dek?" dengan lembut Dean menghampiri gadis kecilnya yang sedang menangis itu. "Kakak Dean, jangan tinggalin Manda, Manda nanti gak punya teman, Manda nanti sendirian disini...." Manda terus berceloteh sambil menahan isak tangisnya. Kedua orangtua asuh Dean bahkan kepala panti pun merasa terharu mendengar celotehan anak kecil seperti Manda. "Kamu jangan sedih ya, kakak pasti akan kembali nanti, kakak gak akan tinggalin Manda, kakak janji, kakak akan cari Manda kalau kakak sudah kembali," dengan bijaksana, Dean yang memang sudah terlihat dewasa itupun memberi pengertian kepada Manda. "Kakak janji?" "Kakak janji, kakak akan cari Manda, kakak pasti akan balik, nanti kakak bawa coklat yang banyak buat Manda ya," ucap Dean. Dan Manda kecil pun terlihat senang atas ucapan Dean. Hingga akhirnya perpisahan antara Dean dan Manda pun terjadi. Hari hari kini dilalui Manda kecil sekarang benar benar seorang diri, sekalipun masih banyak anak anak lain yang bersamanya namun kepergian Dean benar benar membuat Manda kehilangan, beberapa pengasuh di panti asuhan berusaha menghibur Manda. Mereka selalu berusaha untuk membuat Manda tersenyum seperti sedia kala. Tanpa terasa waktu terus berjalan maju, waktu terus berputar dan seolah menjadi lebih cepat dari yang bisa dipikirkan Manda.  Manda kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja, Manda pun bersekolah di yayasan yang bekerja sama dengan panti asuhan dimana tempatnya berada. Karena kepintarannya, Manda selalu berhasil menjadi juara kelas, bahkan Manda mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Manda pun akhirnya keluar dari panti asuhan karena harus melanjutkan studinya dan karena usianya sudah cukup dewasa untuk bisa hidup mandiri dan tinggal diluar panti asuhan. Dengan semangat yang menyala nyala, Manda terus belajar dan belajar hingga dia bisa lulus menjadi lulusan terbaik dan boleh menyelesaikan studinya, sekalipun hanya sampai jenjang D3. Karena Manda lebih memilih untuk langsung bekerja supaya bisa mendapatkan uang dan bisa membantu keluarganya di panti asuhan. Sekalipun dirinya sudah hidup mandiri dan keluar dari panti asuhan, Manda selalu mengunjungi panti asuhan dan membantu adik adiknya yang masih disana. Perjuangan diluar pun semakin berat Manda rasakan, setelah beberapa kali kerja serabutan dan pindah pindah tempat kerja, sekarang Amanda sudah bekerja dan menetap sebagai seorang spg atau pelayan dan merangkap juga sebagai seorang kasir di salah satu butik ternama yang ada di kota itu. Karena sikapnya yang ramah, supel dan baik hati bahkan selalu menolong teman temannya yang lain, Manda menjadi kesayangan teman teman bahkan Owner butik tersebut yang adalah Antonieta Wiradijaya, anak dari pengusaha ternama Dave Wiradijaya. Eta biasa dia dipanggil  pun merasa nyaman bisa kenal dengan sosok seperti Amanda. Antonieta adalah saudari kembar dari Antonio Wiradijaya, sikapnya yang ramah dan mudah bergaul dia dapatkan dari sang Ibu, Celine Violeta. Sekalipun Eta dan Antonio saudara kembar namun sikap mereka berdua sangat berbeda dan bertolak belakang, bagaikan langit dan bumi. Antonieta tidak mau kerja di perusahaan keluarganya sama seperti Antonio, namun berkat bantuan sang Ibu, Antonieta pun bisa membuka butiknya sendiri, bahkan butiknya kini menjadi salah satu butik terbaik dan menjadi langganan bagi para kaum bangsawan juga artis artis ibukota. Kedekatan Antonieta atau biasa dipanggil Eta dengan Manda terjadi ketika Manda selalu mengerjakan pekerjaannya dengan baik dan Eta pun mempercayakan beberapa tugas penting kepada Manda, belum lagi sikap Manda yang dewasa juga ceria membuat Eta sangat nyaman berada dekat Manda. Kini hubungan mereka berkembang semakin dekat, bukan lagi layaknya bos dan bawahan melainkan sebagai seorang sahabat. Bahkan Eta tidak segan mengenalkan Manda kepada sang Ibu Celine, mereka bertiga sering menghabiskan waktu bersama dan menjadi semakin dekat. Sikap Manda yang membawa aura positif itu pun membuat Celine sangat menyukai Manda, bahkan Celine berencana untuk mengenalkan Manda kepada anaknya Antonio, karena Celine merasa Amanda adalah sosok yang tepat untuk sang anak, ibarat dirinya dahulu dengan sang suami Dave. Celine pun berasal dari keluarga sederhana yang karena satu kesalahpahaman justru bisa menikah dengan seorang CEO yakni Dave Wiradijaya. "Aku sangat menyukai gadis itu, kenapa aku seperti melihat diriku semasa muda yah dalam diri gadis itu," gumam Celine pelan. "Pokoknya aku harus bisa mengenalkan Antonio dengan Amanda, aku harus meminta bantuan Eta ehhmm siapa tau mereka mereka berjodoh." Senyum sumringah Celine tak lepas menghiasi wajah cantiknya. Tentu saja sebagai seorang ibu, dia ingin anak anaknya mendapatkan pasangan yang terbaik.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD