Bab 38

1235 Words

Kediaman Dimas Salvadora yang megah dan elegan tampak sunyi siang itu, hanya suara dedaunan yang bergesekan dihembus angin lembut yang terdengar. Di halaman depan, sebuah mobil berwarna putih perlahan melintasi gerbang otomatis yang terbuka, memasuki pelataran rumah dengan gerakan halus. Mobil itu berhenti tepat di depan anak tangga menuju teras rumah utama. Tak lama, seorang wanita keluar dari dalam mobil dengan langkah tergesa, sepatu haknya berderap di lantai marmer saat ia berjalan cepat menuju pintu rumah. “Selamat siang, Mbak Raisa,” sapa seorang asisten rumah tangga yang tengah membersihkan area ruang tamu dengan sapu pel berbahan microfiber. “Siang, Bi,” balas Raisa sambil mengangguk cepat. Pandangannya menyapu ke sekeliling ruang tamu sebelum akhirnya menatap lurus pada sang ART

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD