Bab 40

1219 Words

Lampu-lampu kristal di langit-langit ballroom mulai meredup satu per satu, menandakan bahwa acara gala premier film terbaru garapan Dimas Salvadora telah resmi berakhir. Sisa-sisa kemewahan masih terasa menggantung di udara—dari denting gelas sampanye yang belum sempat dibereskan, lantunan musik orkestra yang kini hanya samar terdengar, hingga kilau lampu kamera yang masih sesekali menyala, membidik tamu undangan yang hendak pulang. Para tamu, mulai dari selebriti papan atas, produser senior, hingga awak media hiburan, beranjak pergi dengan langkah ringan. Wajah-wajah mereka menyimpan senyum kelelahan namun puas, tangan mereka menggenggam bingkisan eksklusif dari panitia, tanda malam ini menjadi bagian penting dari industri film tanah air. Di dekat pintu keluar yang kini mulai sepi, Vany

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD