Rana sudah menduga jika Sagara akan marah. Bahkan, Rana pun tahu bahwa ada kemungkinan Sagara akan membentaknya dan memarahinya habis-habisan. Namun, meskipun begitu, tetap saja Rana kaget ketika mendengar Sagara membentaknya. Ada sedikit rasa kesal dan takut ketika mendengar suara Sagara mulai meninggi. Tapi, Rana memang harus melakukan hal itu. Rana harus membuat Sagara marah. “Lo nggak apa-apa?” tanya suara di samping Rana. Rana menoleh dan tersenyum kecil. “Gue nggak apa-apa, kok,” jawabnya. “Nggak usah dipikirin soal Sagara. Dia emang begitu. Suka terlalu berlebihan,” ucap Arman terdengar seperti tengah menghibur Rana. Rana mengangguk. “I know,” balasnya singkat. Setelah Rana dimarahi Sagara di telepon, secara spontan Rana langsung memutuskan sambungan t