Puncak Amarah Anna

1148 Words

“Hei, ada lukisan yang kau sukai? Ingin membelinya dari sini tidak?” tanya Arthur. “Banyak yang menarik, tapi aku memilih menikmatinya secara visual saja. Kau pasti tertarik untuk meembeli salah satu ‘kan? Kau bicara dengan sang pelukis sebelumnya.” “Ya, lukisannya bagus. Mengingatkan aku padamu,” ucap Arthur semakin memanasi Anna. Dia tahu kenapa sang istri sampai enggan menatap matanya. Menyenangkan sekali melihat si cantik cemberut. “Dia juga memiliki style yang sama denganmu. Benar-benar memiliki vibes keibuan yang kuat dan penuh perhatian juga.” “Aku tentu saja aku, dia berbeda denganku,” ucap Anna kesal. “Tentu saja berbeda, kau lebih cantik darinya dan mataku tidak bisa berpaling darimu.” Anna tidak mau mempercayai Arthur, dia memalingkan wajahnya. “Rora, kau ingin ikut Mama k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD