Bab 55. Mual

1501 Words

Hari sudah mulai senja, namun mereka tak kunjung menemukan keberadaan Maira. Evan benar-benar frustasi. Kedua orang tua masing-masing sudah mengetahui perihal menghilangnya Maira. Bahkan mereka pun ikut mencari. "Ra, kamu di mana? Kenapa kamu pergi meninggalkan Akang?" lirih Evan. Tubuhnya benar-benar lemas. Sejak kemarin, ia memang belum makan sama sekali. Akhirnya, perutnya perih. Keringat dingin menyelimuti seluruh tubuhnya. Namun, tak ada niatan Evan sedikit pun untuk makan. Ia terlalu mengkhawatirkan keadaan Maira. Evan akhirnya menepi di jalan yang sedikit sepi. Kemudian ia menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan yang ada di atas kemudi. Evan kembali menangis. Ia benar-benar takut kehilangan Maira. Tak jauh berbeda dengan Evan, Aidil dan Renita pun tak kalah frustasi. Mereka s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD