Delia segera mendial ikon berwarna hijau pada layar ponsel. Ditempelkannya benda pipih itu di samping telinga. Suara salam yang pertama kali ia dengar dari seberang sana. "Iya, Di, kenapa?" tanya Delia. "Enggak, ini ... aku cuma mau bilang kalo besok pagi aku balik ke kampung, Del." "Pulang? Kenapa, Di? Urusan kamu sama om Johan gimana? Udah beres?" tanya Delia hati-hati takut menyinggung lawan bicaranya di sana. "Aku terpaksa klarifikasi aja. Bersihin nama dia. Ya, walaupun konsekuensinya aku harus kehilangan pekerjaan." Penjelasan Hardi cukup membuat Delia terkejut. Sudah sejauh itu Hardi berjuang demi keadilan, ingin diakui anak oleh ayah kandungnya sendiri, sekarang justru Hardi mundur. Dia bahkan lebih memilih membersihkan nama baik 'dia' yang sudah mencampakkannya. Aneh sekali?