Jeni tersenyum senang mendapati ia sudah menginjakkan kakinya untuk pertama kali di kota Paris, ia masih setia memasang wajah bahagia sambil memperhatikan sekitarnya. Selain itu matanya juga tak henti-henti mencari kehadiran seseorang yang sudah begitu lama rasanya tak bertemu. "Kakaaaaaakkkk!!!" teriak Jeni menyadari Seno tengah berdiri tak begitu jauh dari posisinya, tanpa aba-aba ia langsung berlari tanpa peduli sebesar apa koper yang ia tarik. Seno tersenyum mendapati adiknya yang langsung merangkulnya begitu kuat, sedangkan ibu tampak langsung menghampiri seorang wanita yang berdiri dibelakang Seno, siapa lagi kalau bukan menantu yang sangat ia rindukan. Sedang asik Jeni melepaskan rindunya, Seno malah melepaskan pelukan sang adik saat melihat Juan yang berjalan san