Sendiri

1225 Words

Cahaya matahari mendadak masuk dengan begitu terangnya ke dalam kamar karena Seno yang membuka gorden kamar selebar-lebarnya. "Euuuhhhhmmmm," Jeni menggeliat malas dan menutup wajahnya dengan selimut. "Mau tidur sampai jam berapa?" ujar Seno datar sambil menarik selimut Jeni. Jenipun duduk dengan mata yang masih sayu sambil melirik sekitarnya hingga matanya terbuka lebar mendapati jam dinding kamar yang memperlihatkan pukul setengah dua belas siang. "Bangun dan keluar, makan sarapanmu, ah tidak, ini sudah waktu makan siang," * Jeni datang menghampiri Seno yang sedang duduk di meja makan sambil sibuk dengan ponsel di tangannya, "Ibu sama Kak Kila mana? Rencananyakan mau pergi," Jeni bersuara memperhatikan sekitar sambil duduk dihadapan sang kakak. "Mereka sudah pergi," "Ap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD