Tidak Bisa Melupakan.

1049 Words

Mobil hitam Elang parkir di depan rumah Jayne. Tak lama, pintu terbuka dan Ranu berlari kecil menghampiri sambil memanggul tasnya. “Pagi, Om Elang! Pagi, Kayla!” serunya riang sebelum naik ke jok belakang. Namun sebelum masuk, Ranu menoleh ke ibunya dan berkata nyaring, “Ma, aku mimpi semalam Om Elang ada di rumah kita. Eh, tapi itu beneran, ya?” Jayne langsung tersenyum sambil mencubit gemas pipi anaknya. “Dasar tukang mimpi kamu. Udah, masuk sana. Nanti telat.” Ia menutup pintu mobil dengan sedikit dorongan lembut. “Ayo, Om Elang, jalan. Sebentar lagi bel masuk.” Elang mengangguk, tapi sempat melirik Jayne sekilas lewat kaca jendela. Tatapan mereka hanya bertemu sepersekian detik sebelum mobil perlahan melaju, meninggalkan Jayne berdiri di depan rumah sambil melambai. Di jok belaka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD