Part 29

1093 Words

Pagi ini aktivitas Nadira berbeda dari biasanya. Setelah shalat subuh, ia membantu Uti menyiapkan sarapan. Walau Uti menyuruh kembali ke kamar, tapi ia kekeh tetap membantu. Bukan karena rajin, tapi menghindar dari Bryan. Ia belum ingin disentuh lagi, masih terasa perih yang kemarin. Untungnya tadi malam, bisa alasan capek. Tapi, pagi ini kan sudah seger, alasan apa lagi yang mau dipakai. Jujur? Entahlah, rasanya itu bukan pilihan. Uti, tersenyum melihat Bryan bolak-balik ke dapur. Sesekali Diliriknya Nadira, ia terlihat malu-malu. Tapi wanita paruh baya itu tidak ingin ikut campur urusan pribadi anaknya. Ia hanya mengulum senum, menahan tawa. Kicauan burung pipit di taman belakang, menemani keluarga itu sarapan. Ada yang berbeda pagi ini, wajah-wajah itu berbinar menyambut pagi, optimi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD